Merasa penasaran, mereka bertiga lalu bersama-sama membaca isi dari kartu yang dipegang Rara. Dalam kartu tersebut tertulis:
"Dear, pemesan steak tuna spesial. Terima kasih sudah memesan menu baru ini. Makanan ini memang membutuhkan proses yang cukup lama saat dibuat. Itulah mengapa, sebagian orang akhirnya membatalkan pesanannya karena tidak ingin menunggu. Jika anda sedang membaca pesan ini, maka selamat, anda adalah orang kesekian yang bisa merasakan sebuah menu masterpiece milik saya. Saya harap anda merasa puas dengan makanan anda. Kembalilah di lain waktu dan saya akan menyiapkan menu-menu baru yang tak kalah lezatnya. Dan, terima kasih karena sudah menunggu. Hal-hal terbaik yang dihidangkan memang membutuhkan waktu yang lebih. Tapi, akhirnya hidangan spesial akan memberikan kebahagiaan di waktu yang tepat. Salam hangat dari Sang Koki Spesial."
Setelah membaca isi pesan tersebut, Rara lalu pulang dengan rasa senang. Bukan hanya karena enaknya makanan. Ia pun tahu bahwa menu yang disantapnya memiliki cerita khusus, serta disiapkan oleh 'Koki yang Spesial' secara sungguh-sungguh.
***
Menunggu kedatangan menu makanan yang dipesan Rara itu seperti harapan. Semakin lama menunggu, bukan berarti "Sang Koki Spesial" tidak mempersiapkannya. Sabarlah, "Sang Koki Spesial" sedang mempersiapkan menu paling spesial agar dapat dinikmati dengan puas di saat yang tepat.
Selamat memesan, selamat menunggu, selamat menikmati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H