Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aurora: Mimpi dari Rembulan dan Mentari

22 Juli 2020   19:42 Diperbarui: 22 Juli 2020   19:39 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: alicdn.com

Wajah Aurora terlihat ceria saat rembulan datang menyapanya lewat jendela kamar. Rembulan selalu membawa cerita menarik saat mendatangi Aurora. Meski Aurora dan Rembulan tidak bisa berinteraksi secara dekat, Aurora tetap bisa menikmati kisah menarik yang ia bawakan.

Kali ini, Rembulan ingin bercerita sebuah kisah tentang mimpi. Aurora belum pernah mendengar cerita ini sebelumnya. Ia lalu membetulkan posisi duduknya senyaman mungkin. Kain jendela yang tertiup angin hingga sedikit menutup, digesernya agar tak menghalangi pandangannya pada Rembulan.

Aurora sudah siap mendengarkan kisah baru itu. Tak ketinggalan, Kiko, boneka kesayangannya pun telah duduk manis dan menyiapkan telinganya.

Ketika Rembulan hendak memulai kisahnya, Awan Hitam datang menutup mulutnya.

"Huh, dasar nakal!" Aurora sedikit jengkel pada Awan Hitam.

Awan Hitam membalas rasa jengkel itu dengan tertawa puas. Ia memang sangat suka mengganggu dan mencuri sinar bahagia yang Rembulan bagikan untuk Aurora. Biasanya, Rembulan akan menangis agar Awan Hitam mau pergi dan tidak mengganggu lagi.

Malam ini, Rembulan nampak tak hanya menangis. Mulutnya yang tertutup seperti mengatakan sesuatu yang tak dimengerti oleh Aurora. Hal aneh yang baru pernah dialami itu membuat Aurora takut.

Aurora dan Kiko sepakat untuk menutup jendela dan tidur. Mungkin, esok malam rembulan akan kembali dan menceritakan kisah yang tertunda itu.

***

"Selamat pagi, Mentari!" sapa Aurora sambil membuka jendela kamarnya.

Mentari tersenyum sambil memberikan sebuah kue dengan kumpulan warna indah pada Aurora.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun