Warga yang terpapar gas dan abu vulkanik tidak hanya mengalami masalah pernapasan, tapi juga penglihatan. Gangguan yang dapat dirasakan seperti mata menjadi merah dan gatal, terjadi lecet atau goresan pada kornea, hingga kojungtivitis atau infeksi akut.
Dampak berikut yang dapat ditumbulkan adalah luka bakar pada kulit. Luka bakar disebabkan oleh suhu tinggi dari awan panas, lava, dan lahar. Tak hanya luka bakar, orang yang terpapar hasil letusan gunung bisa mati lemas.
Upaya Pencegahan
Masyarakat perlu melakukan upaya pencegahan terhadap masalah kesehatan saat terjadi letusan gunung. Upaya pencegahan yang paling aman adalah mengungsi untuk sementara waktu. Pengungsian sangat dianjurkan khusus bagi masyarakat yang memiliki masalah pernapasan. Pengungsian juga harus dilakukan oleh semua orang saat kondisi letusan sangat besar. Hal ini sangat berguna untuk mencegah terjadinya paparan terhadap hasil letusan tersebut.
Langkah lain yang dapat diambli adalah dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk melindungi diri dari paparan komponen letusan. APD yang direkomendasikan terdiri dari pakaian pelindung, kaca mata, serta masker.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan sering membasahi abu yang berada di sekitar rumah. Tujuannya adalah mengurangi partikel abu di udara yang mengendap agar tak terhirup oleh saluran pernapasan.
Letusan gunung berapi bisa mendatangkan berbagai masalah serius bagi kesehatan manusia. Jadi, semua warga di sekitar gunung yang aktif wajib menjaga kewaspadaan. Langkah pencegahan yang dilakukan sangat diperlukan agar masyarakat tidak mengalami masalah kesehatan yang merugikan dirinya dan keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H