Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Salam Pengganti Jabat Tangan yang Menyenangkan

12 April 2020   00:21 Diperbarui: 12 April 2020   00:29 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah telah menginstruksikan untuk menjalankan social distancing guna mencegah penyebaran virus Corona. Instruksi ini mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak aman dengan orang lain, membatasi sentuhan, hingga beraktivitas dari rumah.

Semuanya dilakukan demi keamanan dan keselamatan masyarakat. Salah satu rekomendasi yang diberikan bagi warga adalah mengganti cara memberi salam yang selama ini dilakukan.

Selama ini masyarakat mengenal jabat tangan, cipiki-cipiki, hingga berpelukkan dalam menyampaikan salam. Hal ini membuat masyarakat belum bisa menggunakan cara salam lain. Alasannya, mungkin saja karena arti dan tujuan dari jenis-jenis salam tersebut tidak diketahui dengan baik. Berikut merupakan jenis salam alternatif yang dapat diterapkan beserta tujuan atau artinya.

Yang pertama adalah low-touch greeting atau sentuhan rendah. Salam ini diperkenalkan oleh Presiden Tanzania, John Magufuli saat menyampaikan salam bersama rekannya dalam suatu pertemuan.

Cara melakukan salam tersebut adalah masing-masing orang mengangkat kedua tangan ke atas. Setelah itu, diikuti dengan menyentuhkan salah satu kaki pada orang yang diberi salam. Salam ini bisa juga diartikan sebagai penyampaian kata halo dalam cara yang lebih menyenangkan.

Yang kedua adalah elbow bumps atau elbow shake yang dalam Bahasa Indonesianya adalah salam siku. Salam ini ditunjukkan oleh salah satu penerima nobel, Peter Agre pada tahun 2009. World Health Organization juga mendukung cara salam ini. Salam ini memiliki tujuan untuk meningkatkan humor dan menjaga kebersihan perorangan atau higiene.

Selain itu, pada sebuah pertemuan atau ibadah Kristen besar bernama Green Belt Festival 2009, salam ini juga dipakai. Para jemaat berkata bahwa lebih baik menggunakan salam siku dibandingkan ciuman pada masa penyebaran virus.

Salam ini dapat dilakukan dengan menempelkan siku masing-masing pada orang yang hendak diberi salam seperti yang biasa diterapkan banyak orang. Ada juga cara lainnya yakni dengan menempelkan lengan. Cara ini banyak diterapkan oleh banyak orang, salah satu contohnya adalah yang diterapkan oleh Menteri keuangan Sri Mulyani dan mantan wakil presiden Jusuf Kalla dalam sebuah kesempatan.

Yang ketiga adalah namaste. Kata ini berasal dari bahasa sansekerta yang dapat dimaknai sebagai salam sejahtera atau semoga dalam keadaan baik. Salam ini digunakan oleh orang India untuk menyampaikan salamnya kepada orang lain.

Cara melakukannya sangat sederhana. Cukup dengan kedua telapak tangan disatukan sambil memberikan senyuman atau dengan kepala yang sedikit menunduk. Meski terlihat cukup sederhana, salam ini sebenarnya memiliki makna yang cukup dalam. Salam ini juga menjelaskan tentang arti penghormatan tanpa kontak fisik, serta dapat digunakan secara universal tanpa membedakan aspek apapun.

Yang keempat adalah wuhan shake. Salam ini muncul sebagai upaya pencegahan penyebaran virus melalui sentuhan tangan. Caranya sangat sederhana denga menyatukan kaki pada orang yang disalami secara singkat. Cara salam ini dianggap higienis dan membuat orang-orang tidak perlu menggunakan hand sanitizer setelah memberi salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun