Selain bahan, hal yang dapat mengakibatkan es batu tidak higienis adalah proses pengolahannya dan alat yang kotor. Salah satu contohnya adalah ketika es batu dipegang menggunakan tangan yang tidak dicuci sebelumnya. Es batu yang dimasukan ke dalam minuman tersebut mungkin saja akan membawa serta bakteri-bakteri yang sebelumnya berada pada tangan pengolah tersebut ataupun alat pendingin yang kotor.
Pada tahun 2019 lalu, sebuah laporan dari Inggris mengatakan bahwa 6 dari 10 restoran cepat saji memiliki es batu yang lebih kotor dari air toilet. Selain itu, Prof. Dr. Ir. Nuri Andarwulan yang merupakan direktur South East Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFEST) mengungkapkan bahwa makanan dan minuman yang menggunakan es batulah yang paling banyak mengandung bakteri.
Prof. Nuri juga menambahkan bahwa sebenarnya keracunan makanan yang dialami juga dipengaruhi oleh sistem kekebalan tubuh seseorang. Karena itu, sering ditemui orang-orang yang meski mengonsumsi es batu yang tidak bersih masih berada dalam keadaan baik-baik saja. Namun, bisa jadi orang tersebut telah mengalami resisten antibiotik. Bakteri atau mikroba yang ada mungkin saja sudah berubah menjadi bentuk yang baru serta membuatnya dan orang lain terkontaminasi.
Oleh karena itu, untuk menghilangkan bakteri dalam es batu, air yang akan dipakai perlu untuk dimasak sebelumnya. Hal tersebut mungkin saja hanya berlaku di rumah, karena bahan yang digunakan dapat dikontrol dengan baik dan aman. Selain itu, alat pendingin sebaiknya rajin dibersihkan agar tidak menjadi tempat tinggal bagi bakteri.
Salam Sehat.
Referensi: satu, dua, tiga, empat, lima, enam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H