Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya "Jam Karet" dan Upaya Mengatasinya

20 Januari 2020   20:11 Diperbarui: 20 Januari 2020   20:31 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dailydot.com

Pola hidup terlalu masa bodoh dengan semua hal yang terjadi di sekitarnya membuat orang denga tipe ini tidak terlalu ambil pusing dengan ketentuan waktu yang telah ditetapkan. Orang ini tidak terlalu peduli terhadap konsekuensi dari ketidakpedulian yang ia miliki, khususnya dalam hal waktu.

Selain penyebab-penyebab tersebut, masih banyak lagi hal yang dapat menjadi alasan dari ketidaktepatan waktu. Fatalnya lagi jika ketidaktepatan waktu tidak disertai dengan pemberian kabar atau konfirmasi. Setiap kali seseorang tidak tepat waktu, tentunya akan ada akibat dari perbuatannya tersebut.

Bagi orang-orang yang terikat dalam aturan formal seperti pekerjaan, hal tersebut tentunya akan membuatnya terkena sanksi dan profesionalitasnya akan dipertanyakan. Bisa jadi, ia tidak akan memberikan sumbangsih positif dalam pekerjaannya dan juga membuatnya kehilangan pekerjaannya.

Dalam suatu acara atau pertemuan, jam karet yang terjadi akan membuat pihak yang telah hadir tepat waktu menjadi kecewa. Selain itu, pertemuan tersebut bisa jadi memakan waktu yang sangat lama dari jumlah waktu yang telah disepakati. Hal ini kemudian dapat mengganggu aktivitas atau kegiatan lain yang telah direncanakan.

Jam karet yang terjadi juga dapat mengganggu sebuah hubungan, baik hubungan pertemanan, persaudaraan, hingga relasi lain. Kekecewaan yang terjadi juga kemungkinan dapat menyebabkan virus jam karet ini tertular pada orang lain. Orang-orang yang pada awalnya selalu tepat waktu, pada akhirnya akan mengikuti kebiasaan dari orang-orang yang suka molor.

Kebiasaan ini dapat menjadi budaya turun-temurun bagi generasi selanjutnya, jika kebiasaan tepat waktu tidak diterapkan dan dicontohkan pada anak-anak. 

Anak-anak yang sangat pandai dalam meniru perilaku orang dewasa akan menjadi tipe orang yang tepat waktu, jika orang di sekitarnya berkarakter demikian. Hal ini tidak berlaku hanya bagi anak-anak, namun orang dewasa akan mengikuti kebiasaan tepat waktu dari lingkungannya.

Hal ini menunjukan bahwa kebiasaan dan lingkungan merupakan hal yang penting dalam menjadikan seseorang dapat meiliki karakter yang suka tepat waktu. Oleh karena itu, dengan dikelilingi oleh orang-orang dengan gaya hidup positif dalam hal waktu, maka seseorang akan terpengaruh untuk memiliki pola hidup yang baik pula.

Selain hal tersebut, komitmen dan prinsip hidup juga sangat berpengaruh pada perilaku jam karet. Seseorang yang memiliki komitmen dan prinsip yang baik akan mengerjakan atau melakukan segala aktivitasnya dengan penuh tanggung jawab. 

Orang dengan karakter ini akan sangat malu dan merasa bersalah jika ia tidak melaksanakan segalanya dengan baik, termasuk jika ia terlambat.

Banyak sekali cara untuk membentuk pribadi yang tidak suka "ngaret". Namun, semua cara tersebut akan berhasil jika kita memiliki semangat hidup yang besar dan benar-benar berkomitmen untuk menerapkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun