Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cara Bijak Menghadapi Quarter Life Crisis

12 Desember 2019   06:47 Diperbarui: 13 Desember 2019   02:36 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain dampak sosial, quarter life crisis juga dapat menimbulkan masalah kesehatan, khususnya terhadap kesehatan mental. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa enam dari 10 milenial mengalami quarter life crisis dan membuat mereka dengan mudah mengalami anxiety disorder atau gangguan kecemasan yang berlebihan.

Jika hal ini tak ditangani maka dapat menimbulkan gangguan mental yang lebih parah dan dapat juga berpengaruh pada gangguan fisik seperti penyakit jantung, stroke dan berbagai penyakit berat lainnya. Hal ini sejalan dengan peribahasa yang mengatakan "Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat."

Lalu bagaimana cara melewati quarter life crisis dengan baik dan bijak? 

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memiliki iman yang kuat sebagai pegangan. Dengan memiliki iman yang kuat, maka pengharapan dalam menjalani hidup juga akan semakin tinggi. Hal ini dapat menciptakan rasa aman dan semangat yang tinggi dalam mengahadapi setiap tantangan ataupun kegagalan yang datang.

Membandingkan diri sendiri dengan orang lain juga harus dihindari. Setiap orang diciptakan unik dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dengan fokus pada diri sendiri, seseorang dapat memutuskan langkah terbaik yang dapat dia ambil dan kesuksesan yang ia perolehpun tidak diukur berdasarkan level dari orang lain, melainkan berdasarkan target atau kepuasan dan kebahagiaan yang ia miliki.

Hal penting lain yang perlu dimiliki adalah prinsip hidup. Dengan memiliki prinsip atau visi hidup yang kuat, seseorang tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh gaya hidup dan tren orang lain karena ia sudah tahu apa yang ia mau. Dengan begitu, ia akan lebih fokus pada tujuan hidupnya sendiri, dibandingkan mengejar apa yang orang lain miliki. Hal ini bukan berarti orang lain tidak boleh dijadikan inspirasi. Tetap saja boleh, namun orang lain hanya ditempatkan sebagai motivasi dan bukan saingan atau tujuan hidup. Seperti kata pepatah, "Musuh terbesar yang harus dikalahkan adalah diri sendiri."

Perlunya peningkatan skill, manajemen waktu, membuat perencanaan hidup, sharing/curhat dengan orang yang dipercaya hingga menjaga pola hidup yang sehat juga merupakan yang tidak boleh ditinggalkan. Sebagai bentuk kecintaan terhadap diri sendiri, maka tubuh dan jiwa perlu terus menerus diupgrade dengan pengetahuan dan hal-hal yang membuat hidup menjadi lebih sehat dan maju. Dengan tubuh yang sehat dan mental yang kuat, quarter life crisis dapat ditangani dengan baik.

Sekali lagi, quarter life crisis merupakan hal yang saat ini selalu menghantui anak-anak zaman sekarang. Oleh karena itu, dalam menghadapi hal ini, diperlukan pengetahuan dan langkah yang tepat sehingga hal ini tidak menjadi momok yang dapat merugikan, melainkan menjadi berkah bagi masa mendatang.

Referensi:

Satu ; Dua ; Tiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun