"Selamat sore, mama." Salam Aurora dengan riangnya. Setelah seharian penuh beraktivitas di sekolah, rumah menjadi tempat yang paling nyaman untuk memulihkan tenaga. Tidak biasanya Aurora terlihat sangat riang ketika pulang sekolah.
"Selamat sore, Aurora. Pasti hari ini ada hal baik yang terjadi kan?" tanya sang mama sambil duduk bersama Aurora di sofa.
"Tadi siang ada kejadian tak terduga, ma." Sambar Aurora seperti tak sabar menceritakan alasan keceriaannya.
"Ada apa?" sang mama makin penasaran.
***
"Hai, Aurora." Sapa seseorang yang ternyata adalah teman sekelas Aurora. Kebiasaan Aurora di Sekolah adalah menyendiri saat jam istirahat. Ia memang sangat nyaman menyendiri. Namun, ada salah satu temannya yang selalu mengganggunya. Namanya adalah Kesepian dan kali ini entah apa lagi yang akan dia lakukan. Tak seperti biasanya, hari ini Kesepian terlihat sangat ramah pada Aurora.
Sapaannya tak digubris sama sekali oleh Aurora. Ia memang sangat takut dengan gangguan dari Kesepian. Masih terbesit di kepala Aurora saat hari kemarin, dengan sengaja Kesepian datang dan memecahkan kotak makanan milik Aurora yang penuh dengan semangat kesukaannya. Akhirnya, seharian penuh Aurora merasa kelaparan di Sekolah.
Meski tak digubris, Kesepian tetap saja duduk di hadapannya dengan memegang sebuah kotak makanan. Aurora hanya tertunduk dan fokus dengan buku yang sedang ia baca.
"Aurora, aku minta maaf." Kata-kata yang sontak membuat Aurora kaget keluar dari mulut teman sekelas yang paling nakal ini. Terang saja, selain sangat suka mengganggu dan menyakiti orang lain, ia tak pernah sekalipun terdengar meminta maaf.
"Ia tidak apa-apa. Aku sudah memaafkanmu, Kesepian." Senyum tipis diberikan Aurora.
Senyum Aurora dibalas dengan sodoran kotak makan yang diberikan Kesepian. Nampaknya kotak makan itu masih baru.