Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Buah Kenangan

10 Agustus 2019   15:21 Diperbarui: 10 Agustus 2019   15:23 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: bonniewilks.com

Senyum dan bibir telah menjadi musuh. Semoga cepat berdamai. Di sisi lain, mata yang selama ini bagaikan kali mati, mulai teraliri banyak air karena hebatnya badai. Jika badai berlalu, adakah kali tersebut kering tanpa arti? Ataukah membuat yang tertanam jadi subur?

Ada tanam dan panen yang berpasang mesra. Lahir dan mati juga tak kalah mesranya, bahkan lebih lagi. Itulah kehidupan. Meski polanya selalu sama, namun mengapa hati tak terbiasa dalam merasa?  Setiap pola tersebut berbagi rasa, segelintir hati mulai mengaca, kapan giliranku?

Adalah pasti bahwa susah dan senang akan bergantian menyapa. Tangis dan senyumpun selalu menjadi teman setia dalam langkah menuju hilangnya kefanaan.  Tolong katakan pada dunia, semua akan baik-baik saja.

Yang hari ini ada, esok tiada. Yang hari ini tiada, esok kan dikenang sini-sana. Yang hari ini dikenang, sudah tinggalkan dua buah untuk dirasa. Pahit atau manis. Manakah yang sekarang kita tanam?

Kupang, 10 Agustus 2019

Harry Andrean Dethan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun