Manusia merupakan makhluk pekerja. Pekerjaan merupakan aktivitas yang dilakukan dengan tujuan untuk tetap mempertahankan hidup, menunjukkan eksistensi dan lain sebagainya.
Pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan membutuhkan tenaga. Apabila aktivitas yang dilakukan sangat padat dan berat, tenaga yang diperlukanpun sangat besar. Dengan tenaga yang terkuras, kelelahanpun akan dirasakan. Kelelahan dalam setiap aktivitas ataupun pekerjaan, biasa disebut dengan istilah kelelahan kerja.
Kelelahan kerja merupakan suatu perasaan subjektif yang disebabkan oleh faktor fisik dan mental. Hal ini dapat berpengaruh pada pelemahan atau mengakibatkan penurunan kapasitas kerja, serta ketahanan tubuh.
Kelelahan kerja yang dialami sangat erat kaitannya dengan beban kerja yang diperoleh. Beban kerja adalah kemampuan fisik maupun kognitif dalam menerima beban pekerjaan secara fisik dan mental dalam suatu pekerjaan atau aktivitas.
Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh pada beban kerja yang dialami oleh seseorang. Faktor tersebut antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor pengaruh yang berasal dari dalam diri manusia, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor pengaruh yang berasal dari luar diri manusia.
Faktor internal menyangkut jenis kelamin, ukuran tubuh, usia, kondisi kesehatan, hingga status gizi. Selain itu, hal-hal seperti motivasi, persepsi, kepercayaan diri, keinginan dan kepuasan kerja juga merupakan hal yang termasuk di dalam faktor internal.
Faktor eksternal menyangkut tugas yang didapatkan, organisasi kerja, serta kondisi lingkungan kerja. Semakin kurang kondusif dan beratnya faktor eksternal yang dialami, maka akan berpengaruh pada beban kerja yang meningkat.
Beban kerja yang tinggi akan berpengaruh pada kelelahan kerja yang dirasakan. Banyak kasus yang telah menunjukkan bahwa kelelahan kerja yang tinggi dapat menyebabkan hal-hal yang membahayakan hingga menyebabkan kematian.
Salah satu contoh kasusnya terjadi pada para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilihan Umum bulan April yang lalu. Berdasarkan hasil investigasi dari Kementerian Kesehatan, salah satu faktor yang berpengaruh pada kematian petugas KPPS adalah kelelahan yang tinggi.
Selain itu, faktor riwayat penyakit yang diderita juga menjadi hal utama penyebab gugurnya "para pahlawan demokrasi" ini. Kelelahan kerja yang dialami mengakibatkan kondisi kesehatan dan penyakit yang diderita menjadi lebih parah sehingga menyebabkan kematian.
Tak hanya petugas KPPS, mungkin saja pernah ditemui di sekitar kita, ada orang yang meninggal akibat kelelahan kerja. Kematian yang terjadi merupakan akibat tidak langsung dari kelelahan kerja yang bisa saja dicegah.
Kelelahan kerja dapat berdampak sangat buruk jika pelemahan yang dialami tidak diperhatikan dan dikontrol dengan baik. Pelemahan yang dialami dalam kelelahan kerja meliputi pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi dan kelelahan fisik.
Pelemahan kegiatan dapat dirasakan dengan terjadinya perasaan berat di kepala, lelah di seluruh badan, berat di kaki, menguap, pikiran kacau, mengantuk, beban pada mata, gerakan canggung dan kaku, berdiri tidak stabil dan hanya ingin berbaring.
Pelemahan motivasi yang terjadi dapat mengakibatkan susah dalam berpikir, lelah untuk bicara, gugup, tidak bisa berkonsentrasi, sulit memusatkan perhatian, mudah lupa, kepercayaan diri berkurang, merasa cemas, sulit mengontrol sikap dan tidak tekun dalam pekerjaan.
Kelelahan fisik merupakan pelemahan yang terjadi pada fisik seseorang. Kelelahan fisik dapat mengakibatkan sakit kepala, kaku dibagian bahu, nyeri di bagian punggung, sesak nafas, haus, suara serak, merasa pening, spasme di kelopak mata, tremor pada anggota badan, hingga merasa kurang sehat.
Semakin tingginya kelelahan kerja yang dialami, maka semakin banyak juga tanda dan gejala yang dialami dalam pelemahan-pelemahan akibat kelelahan kerja.Â
Kelelahan kerja akibat pelemahan tersebut juga dapat mengakibatkan motivasi kerja yang menurun, performa kerja yang rendah, kualitas kerja yang rendah, banyak terjadi kesalahan dalam bekerja, stress akibat kerja, penyakit akibat kerja, cidera, kecelakaan hingga kematian.
Beban kerja dan kelelahan kerja pasti akan selalu dialami oleh setiap orang yang bekerja atau melakukan aktivitas. Akan tetapi, untuk mencegah terjadinya hal buruk, perlu adanya manajemen kerja yang baik, secara organisasi maupun individu.
Secara organisasi, perlu adanya pengaturan terhadap waktu kerja, waktu istirahat, sistem kerja hingga lingkungan kerja yang kondusif, sesuai dengan standar kesehatan dan keselamatan kerja yang ada.Â
Secara individu, perlu adanya pemeliharaan kesehatan dan menjaga tubuh dengan waktu istirahat, olahraga, hingga makanan bergizi yang cukup.
Untuk mengembangkan diri dan memperoleh hasil maksimal dalam pekerjaan dan aktivitas, perlu usaha yang keras. Namun, usaha yang keras juga harus sejalan dengan kondisi tubuh dan kesehatan yang optimal. Jika kondisi tubuh tidak diperhatikan dengan baik, maka bukan hasil maksimal yang didapatkan, malahan hal buruk yang akan dialami.
Mari kenali batas tubuh kita, menjaga kondisi kesehatan dan sayangi tubuh kita dengan menjaga kesehatan dan keselamatan kerja yang baik. Dengan mengenali kelelahan kerja, penyakit akibat kerja dan kematian dapat diminimalisir. Salam sehat.
Referensi:
2. Buku Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan kerja dan Produktivitas (Tarwaka, 2004)
3. Buku Ergonomi Terapan (Santoso, 2013)
4. Buku Ergonomi Suatu Pengantar (Iridiastadi, 2014)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H