Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Klub PSM Makasar dan Beberapa Inovasi Pengelolaan Sampah yang Inspiratif

8 Juni 2019   14:25 Diperbarui: 8 Juni 2019   14:36 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: sport.tempo.co

Pengelolaan sampah masih menjadi salah satu isu lingkungan yang menjadi fokus banyak pihak. Mulai dari perilaku membuang sampah dan sistem pengolahanpun terus ditingkatkan.Upaya ini dilakukan melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku pada masyarakat.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar dalam Rakernas yang dilaksanakan pada beberapa waktu lalu, menyampaikan bahwa dari data yang ada, baru 3% sampah yang berhasil dikurangi dari sumbernya. Terbilang bahwa terdapat peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, walaupun angkanya sangat kecil.

Ke depannya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memiliki target 30% pengurangan sampah dan 70% penanganan sampah pada tahun 2025. Point dari target tersebut adalah, tidak ada sampah yang bercecer di pinggir jalan, seperti yang sedang dihadapi saat ini.

Berbagai upaya telah dan sedang gencar dilakukan. Salah satunya adalah dengan berdirinya bank sampah yang jumlahnya telah mencapai lebih dari 7000-an pada tahun 2018 lalu. Upaya ini tentu bukanlah satu-satunya langkah yang diambil pemerintah.

Selain itu, gaung "Indonesia Bersih" juga di promosikan. Dengan menggandeng semua elemen dan stakeholder, pemerintah bekerjasama untuk mengatasi persoalan sampah.

Dari upaya-upaya tersebut, terselip beberapa upaya yang bisa dibilang sangat inovatif dan kreatif dari beberapa pihak dalam mengelola sampah. Salah satu yang cukup menarik berasal dari salah satu klub yang berlaga di liga 1 Indonesia, yakni PSM Makasar.

PSM Makasar yang menjalin kerjasama dengan salah satu startup local, Mallsampah Makasar, membuat suatu program menarik yaitu tukar sampah dengan tiket pertandingan. Program yang diluncurkan oleh startup Mallsampah ini, mulai dijalankan pada pertandingan dari PSM Makasar melawan Semen Pandang pada beberapa waktu yang lalu.

Cara menukarkan sampah dengan tiket, dapat dilakukan dengan mengisi formulir yang berada pada laman instagram @mallsampah. Sampah yang dapat ditukarkan adalah jenis sampah yang dapat didaur ulang seperti plastik, kertas dan lain sebagainya. Minimum penukaran sampah adalah sebesar Rp.50.000,-.

Walaupun masih diterapkan dalam jumlah yang belum terlalu banyak, namun upaya awal ini dapat menjadi salah satu langkah inspiratif yang patut terus dikembangkan. Bisa saja dengan langkah ini, banyak klub dari daerah lain dengan permasalahan sampah, dapat menduplikasinya.

Hal yang unik juga telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Sejak tahun lalu, untuk mengurangi sampah, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini bersama pemda setempat telah meluncurkan Suroboyo Bus. Perjalanan menggunakan transportasi umum ini dapat dinikmati dengan membayar menggunakan sampah, atau menukarkan sampah dengan tiket bus.

Penumpang yang ingin menaiki bus Suroboyo dapat menukarkan tiket dengan membawa 5 botol ukuran tanggung, 3 botol ukuran sedang, 10 gelas air mineral, kantung plastik dan kemasan plastik. Pembayaran dapat dilakukan tunai menggunakan sampah-sampah tersebut, ataupun menukarkannya dengan tiket pada loket-loket yang telah disediakan.

Sampah yang ditukarkan, nantinya akan diolah oleh beberapa bank sampah yang bekerja sama dengan pemda dan juga bank sampah induk di Surabaya. Program yang masih akan terus dikembangkan ini telah mendapat perhatian dari banyak pihak, salah satunya dari Wolrd Economic Forum (WEF) yang telah memuat program ini di laman Facebooknya. Program yang sungguh kreatif dan inovatif dari kota terindah di dunia versi Guangzhou International Awards 2018 ini.

PT.Pegadaian juga telah membuat program yang inovatif, yakni "Tabungan Emas". Tujuan tabungan emas adalah untuk mengurangi permasalahan sampah dengan menjangkau para nasabah dari PT. Pagedaian.

Seperti yang diketahui bahwa emas juga merupakan asset yang sangat berguna untuk ditabung, selain asset dalam bentuk rupiah. Untuk itu, dengan menggalangkan tabungan emas, pihak PT. Pegadaian ingin menggerakan tabungan dalam bentuk emas juga.

Sampah yang dibawa, akan dipilah terlebih dahulu oleh petugas pegadaian untuk memisahkan antara sampah organik dan non organik. Setelah itu, sampah akan ditimbang dan akan dikalkulasikan. Hasil kalkulasi tersebutlah yang akan menjadi tabungan emas.

Tabungan ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup dari para nasabahnya. Kegiatan yang telah dilangsungkan di 12 Kota di Indonesia ini, bukan tidak mungkin akan terus berkembang.

Selain inovasi yang telah dilakukan ketiga pihak ini, masih banyak lagi inovasi-inovasi lain yang mungkin dapat menjadi solusi penanggulangan sampah di daerah masing-masing. Bagaimana? Adakah yang ingin membuat upaya yang inovatif selanjutnya?

Salam.

Referensi: 1, 2, 3, 4.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun