Selain hal tersebut, perlu adanya suatu perencanaan intern terhadap diri sendiri dalam melaksanakan sesuatu. Perencanaan intern tersebut dapat berupa visi dan misi pribadi, resolusi tahunan, target yang ingin dicapai, dan lain sebagainya.
Hal ini perlu diterapkan agar ketika hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan, maka kita dapat memperbaiki yang salah dan meningkatkan yang baik sesuai dengan hasil evaluasi pribadi.
Jika evaluasi terhadap individu atau evaluasi pribadi tidak diterapkan, maka akan menghasilkan individu yang tidak berkembang. Selain itu, akan terbentuk kebiasaan buruk seperti menyalahkan orang lain atau mencari pembenaran diri dalam sebuah kesalahan, hingga pada taraf menjatuhkan orang lain.
Selayaknya bagi individu, begitupun bagi suatu kelompok. Evaluasi akan menjadi suatu proses positif dalam memajukan sebuah kelompok. Tentunya jika evaluasi dilakukan dengan baik dan benar.
Lihat saja banyak berita yang tiap hari terpampang, baik secara individu maupun kelompok, semua orang saling menjatuhkan dan menilai diri sendiri benar. Sebagai salah satu contoh, hal ini dapat terlihat dari kondisi perpolitikan yang sedang panas dari beberapa waktu yang lalu hingga sekarang.
Ketidaksamaan pandangan politik yang terjadi mengakibatkan tindakan-tindakan merugikan seperti aksi anarkis, fitnah, hingga menyebarkan berita bohong. Hal tersebut tidak akan terjadi jika saja semua orang ataupun suatu golongan tertentu, bisa fokus mengevalusi masalah yang ada dengan baik dan benar. Motivasi dalam mengevaluasipun harusnya dilakukan untuk suatu kemajuan, dan bukan sebagai alat penghancur dan pemecah belah.
Tujuan Utama Evaluasi adalah Kemajuan, Bukan Kehancuran
Lantas, bagimana melakukan suatu evaluasi yang baik dan benar? Semua orang tentu sudah paham bahwa untuk mengevaluasi sesuatu, perlu adanya suatu standar. Jika dalam tindakan sehari-hari maka ada norma.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, ada undang-undang, dan lain sebagainya. Dalam suatu pencapaian individu maupun kelompokpun ada target dan sasaran yang perlu diterapkan.
Standar ataupun suatu indikator diperlukan untuk mengukur apakah hal yang diperoleh telah sesuai dengan perencanaan atau tidak. Standar atau indikator juga akan menjadi fokus dalam menjalankan sesuatu, hingga pada tahap penilaian atau evaluasi.
Evaluasi yang akan dijalankan juga perlu memperhatikan aspek apa, siapa, kapan, mengapa, dimana dan bagaimana atau yang biasa disebut 5W+1H. Pola atau metode evaluasi juga perlu disusun, baik untuk seorang individu maupun diterapkan dalam komunitas atau kelompok, disesuaikan dengan kebutuhan.