Perlu adanya komitmen dan kerja keras dari pihak dan instansi di bidang kesehatan dan lintas sektor. Upaya multisektor dari berbagai pihak terkait dapat menjadi aspek spesifik dan sensitif dalam upaya pencegahan stunting, serta pemberian pengetahuan kepada remaja tentang pola kesehatan yang benar untuk dijalankan.
Berkaitan dengan pengetahuan yang perlu diketahui oleh remaja, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi wajib diberikan pada masa ini. Remaja harus mengetahui bahwa pada masa ini, mereka akan mengalami pubertas yang merupakan waktu tubuh anak-anak berubah menjadi tubuh yang dewasa dan sudah bisa bereproduksi.
Reproduksi memiliki arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidupnya. Remaja yang telah mengalami mimpi basah pada laki-laki dan menstruasi pada perempuan sudah bisa bereproduksi. Oleh karenanya, para remaja perlu memahami dengan baik cara-cara menjaga dan merawat kesehatan reproduksi mereka.
Selain itu, pada masa pubertas, remaja juga perlu memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik hingga emosi/mental mereka. Pemahaman tentang perubahan fisik diperlukan oleh laki-laki dan perempuan, baik memahami perubahan pada diri sendiri maupun lawan jenis.
Perubahan fisik seperti alat reproduksi yang membesar, menghasilkan sperma (laki-laki) atau sel telur (perempuan), hingga tanda perubahan fisik lain harus sudah diketahui agar remaja tidak kaget dan bisa menjaga pola hidupnya dengan baik dan sehat.
Perubahan emosi/mental juga perlu dipahami dengan baik oleh remaja. Perubahan yang muncul pada masa remaja seperti lebih sensitif, hingga ketertarikan pada lawan jenis harus dipahami dengan baik agar remaja dapat mengontrol hal tersebut dan tidak mengganggu aktivitas, serta masa depan mereka.
Selain memahami perubahan-perubahan yang terjadi, remaja juga perlu mengetahui cara menjaga kesehatan reproduksi mereka dan perlu diterapkan setiap hari. Hal-hal tersebut seperti pola makan hingga kebersihan diri dan pakaian agar alat reproduksi serta tubuh dapat terjaga tetap bersih dan sehat.
LSM yang berfokus di bidang gizi dan kesehatan masyarakat ini memiliki misi untuk mencegah stunting. Dan untuk mencegah stunting, perlu dilakukan sedini mungkin sejak masa remaja. Saat ini, LSM YASATU bekerja di 32 desa di Kabupaten Kupang dengan dukungan dari mitra kerja Action Against Hunger dan pemerintah provinsi, kabupaten, desa hingga tingkat Puskesmas.
Dalam memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, LSM YASATU menggunakan metode yang kreatif agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan menyenangkan oleh para remaja. Pendekatan melalui lagu yang dibuat, video, games hingga proses sharing dari para remaja diterapkan agar para remaja dapat menangkap sebanyak-banyaknya pesan kesehatan dan dapat diterapkan dalam aktivitasnya sehari-hari.
Dengan adanya dukungan dan kolaborasi dari semua pihak, maka upaya pencegahan terhadap stunting dapat dilakukan sedini mungkin. Jika masalah stunting dapat dikurangi ataupun diatasi dengan baik, maka generasi-generasi penerus dari Indonesia akan memiliki kualitas dan daya saing yang baik.