Semakin banyak kita mengonsumsi hal yang negatif, maka kita akan lebih banyak mengimajinasikan hal-hal yang negatif dan menghasilkan sesuatu yang negatif.Â
Contohnya, seseorang yang sering menonton atau membaca hal-hal yang berbau pornografi, pikirannya akan dipenuhi oleh hal-hal tersebut.Â
Bahkan, bukan tidak mungkin orang tersebut akan lebih terdorong untuk melakukan tindakan negatif sebagai dampaknya.
Jika yang dikonsumsi adalah hal-hal yang positif seperti membaca, menoton video motivasi, serta memperkuat spiritual, maka hati dan pikiran kita akan dipenuhi oleh hal yang positif dan akan memberi dampak yang positif juga bagi diri kita sendiri maupun lingkungan sekitar.
Albert Einstein, seorang ahli fisika yang sangat berpengaruh dalam sejarah pernah mengatakan, "Nalar hanya akan membawa anda dari A menuju B, namun imajinasi dapat membawa anda dari A kemanapun". Lalu bagaimana caranya menggunakan imajinasi, sehingga hal tersebut dapat menjadi kekuatan kita?
Masing-masing orang tentunya memiliki cara tersendiri untuk berimajinasi. Akan tetapi, jika dilihat dari arti katanya yang mengatakan bahwa imajinasi dihasilkan berdasarkan kenyataan atau pengalaman, maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak pengalaman yang kita miliki, imajinasi kita akan makin terasah dengan baik.Â
Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari banyak hal baru dan jangan takut untuk keluar dari zona nyaman.
Semakin banyak membaca, melihat, mendengar dan merasakan berbagai macam hal yang kreatif dan positif, maka kemampuan imajinasi kita akan makin meningkat, sehingga kita dapat menghasilkan karya yang baik dan bermanfaat.Â
Akan tetapi, seorang yang sering berimajinasi juga sudah pasti memiliki hambatan yang membuatnya tidak bisa mengimplementasikan ide dan pemikirannya menjadi suatu karya yang baik.
Terdapat berbagai macam faktor yang dapat menghambat proses berimajinasi menjadi suatu karya. Di antaranya adalah kurangnya percaya diri dengan ide yang dimiliki, sehingga imajinasi yang ada hanya menjadi sebatas ide atau angan saja, tanpa ada tindakan atau implementasinya.Â
Selain itu, sering kali, imajinasi yang kita miliki terkesan terlalu tinggi atau tidak realistis. Hal tersebut karena imajinasi tidak diikuti dengan proses belajar, merasakan kegagalan dan menemukan jalan keluar. Dalam hal ini, kita terlalu takut atau terlalu malas untuk mencoba.