Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Jangan Ada "Ember" di Antara Sahabat

6 Februari 2019   20:20 Diperbarui: 6 Februari 2019   20:53 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shutterstock.com

Setelah beberapa hari "menghilang", akhirnya Nanda muncul di Sekolah. Kali ini, sepertinya dia sudah lebih tegar untuk menghadapi tantangan yang sedang mendera keluarganya. Nanda melangkahkan kaki di gerbang sekolah dengan penuh keyakinan bahwa masalah keluarganya pasti memiliki jalan keluar.

Namun, ada yang dirasa berbeda hari ini. Sepanjang jalan yang ia lalui, banyak mata yang memandangnya dengan tatapan aneh. Rasa keyakinan yang telah ia bangunpun seakan dihancurkan oleh suara-suara angin yang berkata tentang penjahat, penganiaya dan lain sebagainya. Lalu disadarinya bahwa satu sekolah sedang menggunjingkan namanya dan ayahnya.

Rahasia yang hanya dia ceritakan pada kedua sahabatnya menyebar dalam waktu tiga hari. Satu sekolah nampaknya telah mengetahui masalah yang telah dialami keluarganya. Namun, nampaknya masalah tersebut dibicarakan secara negatif oleh semua orang. Dukungan yang diharapkan, namun yang didapat adalah gosip miring tentang ayahnya.

Mendengar hal-hal tersebut. Hati Nanda sangat sakit bercampur marah. Langkahnya dipercepat ke kelasnya. Dengan mata yang tajam, ditatapnya Rita dan Martin. "Kalian kan? Ku kira kita adalah sahabat. Tapi nampaknya rahasia keluargaku kalian sebarkan dengan begitu mudahnya ke satu sekolah."Kata Nanda dengan air mata yang telah mengucur deras di pipi.

Rita dan Martin yang mendengar hal tersebut mulai saling menyalahkan. "Martin, kau kan yang memberitahu ke teman-teman futsalmu." KerasRita. 

"Heh Rita, kau juga kan yang menyebarkan cerita ini ke teman-teman gosipmu yang lain. Jangan nyalahin aku aja dong!" jawab Martin yang juga keras.

"Sudah-sudah, dasar kalian berdua manusia bermulut ember!" tegas Nanda pada Rita dan Martin.

Pertengkaran dan saling menyalahkan lalu terjadi antara mereka bertiga. Persahabatan yang sudah berlansung selama hampir 3 tahun lamanyapun harus hancur karena ketidakmampuan mereka dalam menjaga rahasia masing-masing. Kebiasaan dalam menggosipkan orang lain, membuat mereka sepertinya sangat "ringan mulut" dalam membuka rahasia orang lain yang mereka ketahui.

Hari-hari selanjutnya lantas dilalui tanpa saling bicara. Sekedar bertegur sapa pun tidak. "Trio kwe-kwek zaman now" yang selalu bersama tersebut makin hari makin menjauh. Bahkan hal tersebut berlansung hingga mereka bertiga lulus.

***

Waktu kelulusanpun tiba. Kelulusan 100% didapatkan oleh sekolah mereka. Artinya, mereka semua sudah lulus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun