Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senyum Gadis Berkacamata dan Nada Indah Piano

3 Februari 2019   21:26 Diperbarui: 3 Februari 2019   22:15 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awalnya aku sangat kaget dengan prinsip tersebut. Namun ketika sudah dijalankan dengan penuh ketekunan dan rasa suka akan hal tersebut, aku sama sekali tak merasa terbeban. Sebaliknya, aku sangat menikmati proses pembelajaran tersebut. Hal ini lah yang membuatku selalu saja mengingat wajah Elis dengan jelas. Apalagi ketika sedang memperhatikan piano ataupun memainkannya. Kata "sepuluh ribu jam" selalu terngiang-ngiang di kepalaku.

Tentunya tidak ada yang tahu siapa yang telah menghitung berapa jam yang telah ia pakai untuk berlatih demi mencapai sesuatu. Namun inti dari prinsip tersebut adalah "ketekunan dan rasa cinta" pada sesuatu yang ingin dipelajari.

Pembicaraan kamipun terhenti sejenak ketika sahabat kami yang bertugas sebagai pembawa acara reuni menyapa kami semua, tanda acara reuni kelas kami akan segera dimulai.

Acara yang begitu menyenangkan bagi kami semua. Terlebih lagi bagiku yang kembali bisa melihat senyum indah dari si gadis berkacamata yang selalu ahli dengan nada indah dari pianonya, Elis.

Pertemuan yang kembali membangkitkan motivasiku untuk lebih tekun dan lebih berkembang dalam mengejar semua cita.

Kupang, 3 Februari 2019
Harry Dethan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun