"Pekerjaan paling menyenangkan di dunia adalah hobi yang dibayar."
~Ridwan Kamil
Â
Pernah punya pengalaman ditanya seperti ini? "Coba ceritakan apa yang bisa kamu lakukan!" atau "Apa saja hobimu? Coba ceritakan." Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mungkin saja pernah kita dengar, apalagi bagi yang telah atau pernah melalui proses lamaran kerja, beasiswa dan lain sebagainya.Â
Pertanyaan tersebut biasanya ditujukan untuk mengetahui keseharian ataupun kegemaran dan keahlian lain yang dimiliki, guna mendukung suatu pekerjaan ataupun hal yang akan dilakukan di tempat kerja tujuan, lembaga pendidikan dan lain sebagainya. Respon setiap orang yang ditanyapun berbeda-beda.Â
Jika orang tersebut memang memiliki suatu kegemaran atau keahlian, pastinya ia akan menceritakan tentang hal tersebut dengan penuh semangat. Misalkan saja jika mendapat pertanyaan tentang keahlian atau hobi, maka seorang yang memiliki kegemaran di membuat video akan menjawab, "oh, hobi saya adalah membuat video dan mem-postingnya di YouTube...dst". Sang penanyapun akan menggali lagi tentang hobinya tersebut dan nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dalam merekrut orang tersebut.
Berbicara mengenai hobi, semua orang pasti memiliki pengertian masing-masing tentang kata 'hobi'. Namun dari banyaknya pengertian, semuanya pasti setuju bahwa hobi merupakan suatu kegemaran dan hal yang suka atau senang untuk dilakukan. Jika tidak suka dilakukan maka tentunya hal tersebut bukan hobi, tapi terpaksa.Â
Meski kadang kala ada rasa bosan dalam melakukan hobi kita, namun selalu akan ada hal yang kembali membuat kita semangat kembali dalam menjalankan hobi yang kita miliki. Contohnya, jika kita memiliki hobi bermain gitar, terkadang kita akan merasa bosan ketika permainan kita hanya segitu-gitu aja ataupun karena setiap hari kita memainkan gitar dengan cara yang sama, seperti memainkan lagu yang sama setiap hari, teknik bermain yang sama, dan lain-lain.Â
Namun, ketika menonton gitaris favorit kita memainkan gitar dengan gaya yang menarik dan lagu yang bagus, kita akan kembali bersemangat untuk memainkan gitar lagi.
Setiap orang pastinya berbeda-beda dalam menjalankan hobinya. Ada yang mungkin saja memiliki pengalaman seperti di atas, namun mungkin juga ada yang memiliki pengalaman yang berbeda. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak memiliki hobi sama sekali? Yah, sayapun tidak menyalahkan siapa-siapa yang tidak memiliki hobi.Â
Kita mungkin saja akan membayangkan bahwa hidup kita akan kurang berwarna atau bergairah tanpa adanya suatu hobi. Ada pula pengalaman ketika menuliskan biodata saat masih SMA, ada teman saya yang menuliskan bahwa hobinya adalah tidur. Namun, ia dimarahi oleh guru kami yang memang menginginkan kami menuliskan hobi yang betul-betul bisa mengembangkan skill kami.Â
Namun hal itupun tergantung pemahaman masing-masing dalam menjalankan hobinya. Toh, banyak juga hobi-hobi yang terdengar sederhana, namun dapat bermanfaat. Contohnya ada yang memiliki hobi makan, lalu bisa menjadi seorang blogger atau youtuber makanan yang diundang untuk me-review makanan-makanan di restaurant dan tempat makan yang lain dan bisa menghasilkan juga.
Sekedar berbagi pengalaman, sayapun dulu tidak terlalu peduli dengan yang namanya 'hobi', apalagi untuk fokus menjalankan suatu hobi. Dari masih kecilpun cukup banyak kegemaran ataupun hobi yang saya lakukan, seperti bermain sepak bola dan bermain play station. Setelah masuk bangku perkuliahan, sayapun memiliki hobi baru, yaitu bermain musik.Â
Hal yang sejak awalnya tidak pernah saya minati. Hobi musikpun saya dapatkan karena terinspirasi dari senior saya di kampus yang hebat dalam memainkan alat musik, khususnya piano. Berbekal piano yang dihadiahi oleh bapak, saya mulai melatih dan sangat termotivasi untuk dapat memainkannya. Hal inipun bukan karena terpaksa, namun karena saya menyukainya.Â
Sampai akhirnya saya mulai bisa memainkan piano dan tak hanya sebatas itu, kemampuan yang saya peroleh itupun dapat saya gunakan untuk bermain musik di ibadah-ibadah, acara-acara, dan lain sebagainya. Hobi yang saya tekuni dan senangipun nampaknya menjadi berkat untuk saya, khususnya dalam dunia kerja.Â
Hobi saya ini dapat diterapkan dalam pekerjaan saya juga untuk menambah kreatifitas dalam setiap pekerjaan yang saya lakukan. Adapula teman saya yang memiliki hobi taekwondo dan hobinya tersebut dapat mendukungnya menjadi seorang tentara yang berpresetasi. Tak hanya itu, prestasi juga ditunjukkannya ketika ia mengikuti kejuaraan bela diri antar anggota tentara, sehingga ia sering juga mendapat predikat prajurit teladan. Yah, inilah yang dikatakan, hobi yang membawa berkat.
Tentunya ada juga hambatan ketika kita hendak menjalankan ataupun menekuni hobi kita. Hambatan tersebut bisa berasal dari dalam diri maupun dari luar. Untuk hambatan dalam diri, biasanya disebabkan oleh rasa bosan, tidak memiliki motivasi, tidak tekun dan lainnya. Untuk hambatan dari luar, biasanya karena komentar negatif dari orang lain yang membuat kita "down" dan kurangnya dukungan dari orang-orang sekitar atau lingkungan.
Lantas, bagaimana cara agar bisa memiliki hobi dan hobi tersebut dapat bermanfaat untuk kehidupan kita maupun sekitar kita? Masing-masing orang tentu memiliki pengalaman atau cara masing-masing dalam memiliki atau mengembangkan hobinya. Hal ter-simple yang dapat kita lakukan adalah dengan mencari tahu hal apa yang paling kita sukai untuk dilakukan.Â
Seperti pengertian di atas bahwa hobi adalah hal yang digemari dan dengan mengetahui hal yang kita sukai, kita akan lebih bersemangat dalam melakukannya. Selain itu, kita harus memiliki tujuan. Untuk apa sebenarnya hobi saya ini? Mungkin untuk senang-senang, mengatasi stress, menghilangkan penat ataupun dapat saya gunakan untuk hal berguna ataupun mendukung masa depan saya.Â
Hal ini dapat membuat kita makin termotivasi untuk menjalankan dan mengembangkan hobi yang kita miliki. Hal berikut yang cukup penting untuk diperhatikan juga adalah ada baiknya kita menggabungkan diri kita dengan orang-orang atau komunitass dan lingkungan yang bisa memberikan semangat atau motivasi dan masukan yang bisa membuat kita menjalankan hobi kita dengan baik.Â
Contohnya, jika kita memiliki hobi menulis, mungkin saja hal ini disebabkan karena kita senang membaca atau nge-fans dengan seorang penulis. Untuk mengembangkan hobi menulis, kita harus betul-betul mencintai menulis ataupun memiliki tujuan dalam menjalankan hobi menulis ini.Â
Apakah untuk membuat artikel bermanfaat, memiliki buku yang diterbitkan ataupun untuk menuangkan isi hati kita melalui tulisan. Semuanya sah-sah saja, asalkan dapat membantu kita untuk lebih mengembangkan diri kita. Dedy Dahlan pernah berkata untuk terus mengingat hobi kita dan temukan passion kita. Sayapun setuju dengan kalimat ini. Karena dengan memiliki hobi ataupun passion, hidup kita jadi lebih berwarna dan dapat membantu kita untuk memiliki hidup yang lebih bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H