Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Promoter

Master of Public Health Universitas Gadjah Mada | Perilaku dan Promosi Kesehatan | Menulis dan membuat konten kesehatan, lingkungan, dan sastra | Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Multisektor untuk Menyerang Habis Malnutrisi

23 Desember 2018   10:29 Diperbarui: 23 Desember 2018   12:17 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing"
~Peribahasa

Malnutrisi : Penghambat kemajuan bangsa

Kemajuan bangsa tentunya menjadi tujuan dari semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Untuk menciptakan kemajuan bangsa, semua aspek perlu diperhatikan, mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lainnya. 

Khusus untuk kesehatan, aspek ini merupakan aspek yang sangat penting demi menopang kemajuan bangsa, karena jika suatu bangsa memiliki penduduk yang tidak sehat, tentunya akan menurunkan produktivitas dan akan berdampak pada berbagai aspek seperti ekonomi, pendidikan, dan aspek lain. 

Sampai sekarang, Indonesia masih mengalami berbagai macam masalah kesehatan, salah satunya adalah masalah malnutrisi. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 angka malnutrisi yang meliputi stunting, gizi buruk dan gizi kurang serta obesitas mengalami penurunan. 

Namun tetap saja, dibanding dengan negara lain, Indonesia masih merupakan salah satu negara peringkat teratas dengan rata-rata tinggi penduduk yang rendah. Hal ini dibuktikan oleh studi yang dilakukan Association of Southeast Asian Nations DNA yang menginformasikan bahwa Indonesia merupakan peringkat pertama dengan tinggi rata-rata yang rendah yakni rata-rata hanya 158 cm. 

Malnutrisi tentunya bukanlah masalah kesehatan yang dapat dianggap enteng, karena akan berdampak pada sumber daya manusia, terlebih lagi generasi-generasi penerus bangsa yang akan membangun negeri ini. 

Hal ini dkarenakan malnutrisi bukan hanya berdampak pada fisik yang terlihat kurus atau pendek, namun pada pertumbuhan otak juga. Bayangkan saja jika bangsa ini memiliki generasi penerus dengan otak yang tidak mampu berpikir dengan baik, serta fisik yang kurang baik, pastinya akan menghambat kemajuan bangsa dan daya saing dengan bangsa lain.


Framework Unicef from researchgate.net
Framework Unicef from researchgate.net

Multisektor : Kekuatan dan ketulusan

Untuk mengatasi masalah malnutrisi sampai tuntas, harus selalu ada kerja sama yang baik dari semua pihak atau instansi, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga pihak swasta atau lembaga swadaya masyarakat. Kerjasama lintas sektor merupakan hal terbaik yang bisa dilakukan untuk sama-sama mengatasi masalah yang ada dengan mensinergikan setiap "kekuatan" dan menjalankan setiap pelayanan dengan "ketulusan". 

Berdasarkan framework Unicef, untuk mengatasi masalah malnutrisi, semua pihak harus mulai memperkuat hal-hal mendasar seperti ekonomi, pendidikan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. 

Setelah hal-hal mendasar tersebut diperkuat, hal-hal di atasnya seperti ketahanan pangan, lingkungan yang baik dan pelayanan kesehatan dapat diperkuat. Kuatnya berbagai aspek yang ada dapat menghasilkan peningkatan kualitas pola asuh keluarga yang baik serta pencegahan dan penanagan penyakit yang baik pula dan akhirnya dapat mengatasi masalah malnutrisi secara lansung. 

Coba saja perhatikan ilustrasi singkat berikut: Seorang petani yang ingin menanam, jika dibekali dengan pengetahuan yang baik tentang pertanian, akan membuatnya mengelola perkebuanan atau lahannya dengan baik dan menghasilkan hasil yang baik pula. Jika hasil panennya baik, kondisi ekonomi akan baik, sehingga bisa memperoleh pangan yang berkualitas, maupun pelayanan kesehatan yang baik. 

Penambahan pengetahuan akan pola asuh dalam keluarga akan membuat keluarga membesarkan anaknya dengan baik, serta memberikan gizi yang baik bagi anak-anak mereka, sehingga saat dewasa, anak-anak akan bertumbuh menjadi sumber daya manusia yang berkualitas yang tidak mengalami malnutrisi. Hasil akhirnya, mereka akan berkontribusi bagi kemajuan bangsa melalui prestasi pendidikan, pekerjaan dan lainnya.

Diperlukan gabungan antara kekuatan dan ketulusan agar dapat mencapai hal tersebut. Mengapa? Karena jika berbagai bidang dan instansi seperti pertanian, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan bidang lain bersinergi, maka akan mengahasilkan kekuatan yang 'dahsyat' dan pastinya bisa mengatasi masalah yang ada. 

Namun, tidak hanya dibutuhan kekuatan. Lebih dari pada itu, dibutuhkan setiap hati yang tulus untuk bersungguh-sungguh melayani dan memberi diri dalam mengatasi masalah ini tanpa adanya embel-embel lain dan hanya berfokus untuk mengatasi masalah dan memajukan bangsa.

Resep Multisektor : Kekuatan + Ketulusan = Kemajuan
~Harry Andrean Dethan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun