Selain itu apabila Anda bingung dengan perilaku pejabat sudah kaya tapi masih juga korupsi? atau pengusaha kaya yang berkomplot dengan aparat menggerogoti uang negara? mereka mempunyai segalanya tapi sayang mereka adalah orang-orang yang tidak punya rasa cukup, hal ini dijelaskan di buku ini pada bab tiga.
Nihil rasa cukup mengakibatkan mereka berani mempertaruhkan sesuatu yang sudah dimiliki demi yang belum dimiliki. Rasa serakah menghancurkan reputasi dan kadang menghancurkan kehidupannya.
Untuk memiliki rasa cukup kita semestinya memiliki sifat sabar. Karena mendapatkan kekayaan butuh waktu. Intinya pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Investasi mengalami penumpukan seiring waktu. Bila di pasar modal value investing mungkin yang paling klop dengan pandangan ini.
Housel juga menganjurkan agar kita hemat dan paranoid agar tetap bertahan kaya. Sebuah nasihat investasi yang tidak bisa gagal. Berbeda dengan nasihat keuangan lain, hemat memang terbukti efektif, kekayaan bertambah sambil menunggu multiplier terus menerus dari uang kita.
Keberhasilan keuangan ditentukan dari kemampuan kita bertahan ketika situasi sulit. Tabungan dana darurat masih relevan. Ketika kondisi memburuk kita tidak mempertaruhkan semuanya. Kondisi baik selalu lebih banyak daripada kondisi sulit, tetap optimis.
Kendali atas waktu adalah deviden terbesar yang bisa diberikan uang. Kemampuan berbuat apa yang kita inginkan, kapan pun kita mau dan siapa yang kita kehendaki selama kita bisa, singkatnya kita memiliki kendali atas hidup kita karena uang.
Waktu kita dengan keluarga anak-anak sangat berharga melebihi apa yang bisa kita beli untuk mereka. Sementara itu barang-barang mewah yang kita beli dengan uang kita (kalo kita sudah kaya) hanya akan mempercepat kita kehilangan kekayaan.
Pada Bab 9 Penulis buku juga menulis surat untuk anaknya "Bisa jadi kamu menginginkan barang mewah (mobil, rumah atau jam mewah), kamu sebenarnya menginginkan rasa hormat dan kagum, sayangnya barang mewah tidak pernah memberikan rasa kagum dan hormat melebihi kerendahan hati, kebaikan dan empati.
Menabung terdengar klise bagi kita sekarang, namun menabung adalah satu satunya faktor yang kita kendalikan untuk menghasilkan kekayaan. Bukan hasil investasi yang selalu naik turun atau besar pendapatan yang tak mampu kita sisihkan untuk menabung.
Di masa depan, banyak hal yang terjadi dan tidak terprediksi, jangan memaksa selalu rasional yang penting masuk akal. Menabung adalah masuk akal yang akan menjaga kita pada situasi sulit dan mengalami penumpukan seiring waktu.
Di buku ini kita disuruh membayar biaya keberhasilan keuangan yang pasti ada, meskipun tak tampak : keraguan, ketidakpastian, penyesalan, kesalahan semuanya adalah biaya bukan denda atas keberhasilan kita.