Mohon tunggu...
Harry Darmawan Hamdie
Harry Darmawan Hamdie Mohon Tunggu... Relawan - PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Barito Utara, Inisiator Beras Berkah Muara Teweh Kalteng.

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kab. Barito Utara Kalimantan Tengah. Inisiator Komunitas Beras Berkah di Muara Teweh Kalteng dan Ketua Yayasan Beras Berkah Muara Teweh.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Toleransi, antara Ramadan dan Ziarah Malam Paskah

31 Maret 2024   14:21 Diperbarui: 31 Maret 2024   14:30 2421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Natal bersama Bue/Dokpri

Tadi malam, di malam Paskah, kedua adik ipar saya mengikuti kegiatan ziarah di kuburan bapak mertua. Isteri menemani dan tidur bersama ibu mertua, saya jaga anak-anak di rumah.

Setelah buka puasa, saya dan anak-anak biasanya shalat magrib berjamaah. Setelah shalat anak-anak selalu mendoakan orang tua saya (yang juga sudah meninggal) dan bue (kakek dari ibunya). Mendoakan kakek dan nenek yang sudah meninggal sebenarnya tidak hanya ketika ramadan saja.

Dulu ketika bue masih hidup, ketika Natal kami selalu mengunjungi bue, dan merayakannya bersama, tentu saja tanpa ikut-ikut ibadah. Ketika bue meninggal saya termasuk yang ikut mengantarkannya ke peristirahatan terakhirnya.

Saya selalu berusaha menghadiri acara perkawinan dari saudara-saudara non muslim. Meskipun acaranya diselenggarakan di hari Sabtu dan minggu, berbeda dengan daerah lain di tempat kami (Muara Teweh) muslim biasanya mengadakan hajatan perkawinan di hari biasa, bukan di hari libur.

Saya juga pernah ditugaskan menghadiri pembukaan atau pelepasan Pesparawi, semacam Musabaqah Tilawatil Quran di agama Islam, atau menghadiri kegiatan agama selain agama Islam, saya laksanakan ikhlas dan tanpa beban.

Artikel saya di Kompasiana pada tanggal 26 Desember 2022 berjudul Satpol PP, Natal dan toleransi. Artikel itu saya beri kaver gambar salah satu anggota Satpol PP yang berjilbab sedang menjaga salah satu gereja di Muara Teweh.

Anggota Satpol sedang berjaga/ Dok.Pol PP Barut
Anggota Satpol sedang berjaga/ Dok.Pol PP Barut

Dari judul dan gambar cover artikelnya sudah bisa diraba isinya adalah toleransi yang dilakukan kawan muslim demi kedamaian dan ketenteraman perayaan Natal.

Di artikel lain, pada 28 April 2023 dengan judul Lebaran Tetap Kerja, menceritakan kegiatan Satpol PP Kabupaten Barito Utara dalam rangka mengawasi pelaksanaan perda di tempat-tempat wisata yang pengunjungnya membludak ketika hari lebaran. 

Sebagian besar anggota yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah kawan-kawan anggota Satpol yang non muslim. Begitu pula pengamanan mesjid tempat dilaksanakannya shalat Idul Fitri.

Pada Ramadan tahun ini, sempat beberapa kali gelar pasukan yang diselenggarakan Polres maupun TNI, susunan anggota yang ditugaskan sebagai pasukan sebagian besar juga kawan-kawan non muslim. Mungkin karena toleransi terhadap kawan-kawan muslim yang sedang berpuasa.

Di Satpol PP Barito Utara, keyakinan anggota memang cukup ber-ragam, dan untungnya bila ada permasalahan di kantor biasanya tidak ada hubungannya dengan keyakinan anggota.

Ramadan atau ketika hari raya keagamaan memang seharusnya mampu menyeruak-kan toleransi. Pesan-pesan agama selalu tentang cinta kasih, kebersamaan, kedamaian, keberkahan, dan ridha tuhan.

Dan khusus untuk malam Paskah, di Kalimantan Tengah, masyarakat kristen berziarah di kuburan sanak saudaranya yang telah meninggal. Membersihkan kuburan menyalakan lilin, berdoa dan berjaga hingga pagi hari, tradisi ini juga dilaksanakan di Muara Teweh. 

Menurut pa Ijon, salah satu senior di kantor, kegiatan di kuburan pada malam paskah di tempat asalnya di Sumatera Utara tidak ada. Jadi barangkali, kegiatan ini adalah kearifan lokal masyarakat nasrani Kalimantan.

Dan menjadi menarik karena malam Paskah bertepatan dengan bulan Ramadan, dan pada malam hari umat Islam banyak yang melaksanakan shalat taraweh di mesjid, mushola atau sendiri di rumah.

Secara sambil lalu saya menawarkan kepada anggota bila ada yang ingin berjaga di kuburan pada malam Paskah. Namun tidak ada anggota yang tertarik untuk mengambil tugas tersebut baik yang Islam maupun non Islam. (Salah satu tugas Satpol PP adalah menyelenggarakan ketenteraman).

Kedepan, semoga tidak ada momen keagamaan pada waktu yang bersamaan sehingga Satpol PP tidak repot menempatkan anggotanya, bila pun terjadi Satpol PP harus hadir sebagai bagian dari tugas dan pekerjaan.

Bagian sebagian kawan, saya dianggap sangat toleran, mungkin karena isteri saya mualaf, dan mertua saya kristen. Padahal rasanya biasa saja, tidak ada kata sangat untuk toleran.

Saya beruntung, remaja tumbuh di masa ketika tokoh-tokoh pluralisme sedang berjaya. Tokoh-tokoh yang mengajarkan untuk santai menghadapi perbedaan. Bukan hanya kepada yang berbeda mazhab atau aliran agama tapi juga kepada yang berbeda agama atau keyakinannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun