Pada Ramadan tahun ini, sempat beberapa kali gelar pasukan yang diselenggarakan Polres maupun TNI, susunan anggota yang ditugaskan sebagai pasukan sebagian besar juga kawan-kawan non muslim. Mungkin karena toleransi terhadap kawan-kawan muslim yang sedang berpuasa.
Di Satpol PP Barito Utara, keyakinan anggota memang cukup ber-ragam, dan untungnya bila ada permasalahan di kantor biasanya tidak ada hubungannya dengan keyakinan anggota.
Ramadan atau ketika hari raya keagamaan memang seharusnya mampu menyeruak-kan toleransi. Pesan-pesan agama selalu tentang cinta kasih, kebersamaan, kedamaian, keberkahan, dan ridha tuhan.
Dan khusus untuk malam Paskah, di Kalimantan Tengah, masyarakat kristen berziarah di kuburan sanak saudaranya yang telah meninggal. Membersihkan kuburan menyalakan lilin, berdoa dan berjaga hingga pagi hari, tradisi ini juga dilaksanakan di Muara Teweh.Â
Menurut pa Ijon, salah satu senior di kantor, kegiatan di kuburan pada malam paskah di tempat asalnya di Sumatera Utara tidak ada. Jadi barangkali, kegiatan ini adalah kearifan lokal masyarakat nasrani Kalimantan.
Dan menjadi menarik karena malam Paskah bertepatan dengan bulan Ramadan, dan pada malam hari umat Islam banyak yang melaksanakan shalat taraweh di mesjid, mushola atau sendiri di rumah.
Secara sambil lalu saya menawarkan kepada anggota bila ada yang ingin berjaga di kuburan pada malam Paskah. Namun tidak ada anggota yang tertarik untuk mengambil tugas tersebut baik yang Islam maupun non Islam. (Salah satu tugas Satpol PP adalah menyelenggarakan ketenteraman).
Kedepan, semoga tidak ada momen keagamaan pada waktu yang bersamaan sehingga Satpol PP tidak repot menempatkan anggotanya, bila pun terjadi Satpol PP harus hadir sebagai bagian dari tugas dan pekerjaan.
Bagian sebagian kawan, saya dianggap sangat toleran, mungkin karena isteri saya mualaf, dan mertua saya kristen. Padahal rasanya biasa saja, tidak ada kata sangat untuk toleran.
Saya beruntung, remaja tumbuh di masa ketika tokoh-tokoh pluralisme sedang berjaya. Tokoh-tokoh yang mengajarkan untuk santai menghadapi perbedaan. Bukan hanya kepada yang berbeda mazhab atau aliran agama tapi juga kepada yang berbeda agama atau keyakinannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H