Saya sempat mengunjungi Alun-Alun Kabupaten Gianyar di malam hari. Penampakan muka Alun-alun cukup keren, patung Pandawa Lima, jiwa seni orang Bali memang jempolan, patung-patung ini bagus sekali, sayang saya sendirian sehingga tidak bisa mengabdikan momen bersama patung Pandawa Lima.
Alun-alun Gianyar cukup luas, di malam hari banyak aktivitas yang dilakukan masyarakat di sana. Anak-anak bermain, dan orang dewasa berolah raga, sebagian lagi bernyanyi sementara di sisi lain ada yang merenung dan menikmati malam, sementara saya sibuk mengamati dan berpikir pelajaran apa yang dapat dipetik dan dibawa pulang ke Kalimantan.
Saya membayangkan seandainya Kab. Barito Utara memiliki alun alun, tidak sedikit masyarakat yang akan memanfaatkannya baik untuk olah raga maupun aktivitas seni dan budaya. Saat ini, masyarakat joging masih di stadion sepak bola, sesuai namanya aktivitas di sana khusus untuk olah raga sepak bola.
Alun-alun seperti alun-alun Gianyar dapat menampung banyak aktivitas olah raga masyarakat seperti joging, jalan kaki, sepatu roda dan aktivitas olah raga ringan lainnya. Alun alun karena letaknya di tengah kota tentu sangat mudah dicapai oleh masyarakat sehingga semakin banyak olah raga yang bisa terakomodir tentu semakin baik.
Banyak sekali pelajar sebagai oleh-oleh yang bisa dibawa pulang. Meskipun kedatangan kami ke Gianyar Bali cukup melelahkan, jauh dengan biaya yang juga cukup mahal (era pesawat murah sudah berlalu), insyaallah perjalanan kami ke sana ada banyak manfaatnya bagi masyarakat di Barito Utara, aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H