Mohon tunggu...
Harry Darmawan Hamdie
Harry Darmawan Hamdie Mohon Tunggu... Relawan - PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Barito Utara, Inisiator Beras Berkah Muara Teweh Kalteng.

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kab. Barito Utara Kalimantan Tengah. Inisiator Komunitas Beras Berkah di Muara Teweh Kalteng dan Ketua Yayasan Beras Berkah Muara Teweh.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wisata Gianyar Bali, dan Pelajaran yang Bisa Didapat

1 Desember 2023   07:00 Diperbarui: 1 Desember 2023   17:36 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat sampah botol plastik di Air terjun Kanto Lampo/Dok.polpp Barut
Tempat sampah botol plastik di Air terjun Kanto Lampo/Dok.polpp Barut

Masalah sampah plastik di Kabupaten Barito Utara masih menjadi pekerjaan rumah bagi dinas pengelola objek wisata. Meskipun Perda 2 tahun 2005 sudah berumur 18 tahun namun kesadaran masyarakat membuang sampah masih sangat memprihatinkan. Ide bak sampah seperti di kawasan air terjun Kanton Lampo layak untuk dicoba diterapkan di Kabupaten Barito Utara.

Bak sampah - bak sampah yang disediakan di tempat wisata di Kabupaten Barito Utara, seperti air terjun Jatur Doyam, Dam Trahean dan Dam Trinsing saat ini sangat rentan hilang atau rusak. Daerah wisata yang jauh dari ibu kota kabupaten sulit untuk mengawasi bak-bak sampah tersebut.

Selesai menikmati curahan air terjun Katon Lampo kami pun harus mendaki melalu jalan dan tangga menuju pintu keluar. Di sisi jalan menuju pintu keluar tersedia warung masyarakat dengan air kelapa muda dan minuman segar lainnya, sebuah kolaborasi yang cantik antara pengelola dengan masyarakat sekitar air terjun, sungguh mendaki pulang cukup melelahkan.

Gua Gajah

Objek wisata kedua yang kami kunjungi adalah Gua Gajah. Gua Gajah adalah gua buatan dari jaman purbakala, yang berfungsi sebagai tempat ibadah. Masuk ke komplek Gua Gajah kita mesti menggunakan pakaian yang layak. Karena kita masih dalam rangka kunjungan kerja oleh penjaga kami diberikan kain tanpa membayar sewa ataupun tiket masuk.

Pintu masuk Gua Gajah adalah pahatan di batu padas keras yang menjorok keluar dengan berbagai motif yang menunjukan jiwa seni masyarakat jaman dahulu, tepat di pintu gua adalah mulut raksasa dengan kedua mata melirik kekanan. Di dalam gua digunakan untuk melakukan peribadatan, Salah satu anggota Satpol Barito Utara yang masuk, merasakan sensasi ketenangan di dalam Gua Gajah.

Gua Gajah/Dokpri
Gua Gajah/Dokpri

Berdasarkan temuan arkeologi terutama pahatan tulisan, Gua Gajah diperkirakan dibangun 1.000 tahun yang lalu atau sekitar abad ke 11. Gua Gajah juga memiliki komplek pemandian yang kaya akan sejarah. Sayangnya karena waktu yang sempit kami tidak memanfaatkan pemandu tour yang dapat menjelaskan banyak hal terkait sejarah Gua Gajah.

Yang juga keren dari Gua Gajah adalah pengunjung baik wisatawan asing maupun domestik harus menghargai adat istiadat dan nilai agama, memakai pakaian yang layak. Pengunjung juga dilarang merokok di kawasan Gua Gajah, sebuah kebijakan yang relevan apalagi semua daerah sekarang menerapkan Kawasan Tanpa Rokok demi menjaga kesehatan pengunjung yang tidak merokok. 

Di Barito Utara, saya membayangkan rumah betang adalah warisan arkeologi masyarakat dayak yang bisa meniru kebijakan di Gua Gajah, tidak hanya berpakai layak namun juga menjaga tutur kata baik, tidak merokok atau minum minuman beralkohol selama berada di Rumah Betang atau sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun