Mohon tunggu...
Harry Darmawan Hamdie
Harry Darmawan Hamdie Mohon Tunggu... Relawan - PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Barito Utara, Inisiator Beras Berkah Muara Teweh Kalteng.

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kab. Barito Utara Kalimantan Tengah. Inisiator Komunitas Beras Berkah di Muara Teweh Kalteng dan Ketua Yayasan Beras Berkah Muara Teweh.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kenapa Siswa Sebaiknya Naik Bus Sekolah daripada Bersepeda Motor?

23 Oktober 2023   10:44 Diperbarui: 27 Oktober 2023   10:18 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis bersama salah satu guru di parkiran SMAN 5 Muara Teweh. (Dokumentasi pribadi)

Anak-anak SMP dan SMA semakin banyak yang bersepada motor berangkat atau pulang sekolah. Padahal mereka belum memiliki SIM, selain melanggar Undang-Undang Lalu Lintas, risiko kecelakaan anak-anak sekolah menjadi sangat tinggi.

Bulan Oktober ini saja, di Barito Utara terjadi dua kali kecelakaan di jalan raya yang melibatkan anak SMP, bahkan pada bulan Juni seorang pelajar meninggal karena kecelakaan tunggal di Jalan A. Yani Muara Teweh (Sumber).

Selain itu, memperhatikan banyaknya kendaraan bermotor di jam pulang sekolah, kecelakaan lain banyak terjadi namun tidak terinformasikan atau tidak terekspos di media sosial, media online atau surat kabar.

Jumlah siswa yang menggunakan sepeda motor semakin tahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya penjualan sepeda motor berbagai merk. Menurut Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (ASMI) secara kumulatif, penjualan sepeda motor domestik pada Januari-Agustus 2023 mencapai 4.211.737 unit, meningkat 35,95% dibandingkan periode Januari-Agustus 2022 sebesar 3.097.900 unit.

Membeli sepeda motor juga semakin mudah bahkan tanpa uang muka, jangankan transportasi umum, ojek pun dimatikan oleh sepeda motor pribadi. Padahal sepeda motor adalah sarana transportasi yang paling rendah keamanannya.

Suasana parkir di salah satu SMKN di Muara Teweh. (Dokumentasi pribadi)
Suasana parkir di salah satu SMKN di Muara Teweh. (Dokumentasi pribadi)

Anak sekolah yang bersepeda motor sangat mudah ditemukan terutama di kabupaten atau kota kecil yang minim sarana transportasi publik dalam kota, dan sedihnya, Kabupaten Barito Utara adalah salah satu kabupaten tanpa transportasi publik tersebut.

Tidak adanya angkutan umum menjadi salah satu alasan orangtua membolehkan karena anaknya membawa sepeda motor ke sekolah, orangtua juga tidak repot harus mengantar kemudian menjemput ketika anak pulang sekolah.

Zaman tahun 80 sampai 90an, di Muara Teweh ibu kota Kabupaten Barito Utara, anak sekolah (SD sampai dengan SMA) biasanya berjalan kaki. Sekarang jangankan berjalan kaki, sekolah dengan bersepeda pun sudah sangat jarang.

Anak  SMA bersepeda di Kota Muara Teweh, pemandangan yang langka. (Dokumentasi pribadi)
Anak  SMA bersepeda di Kota Muara Teweh, pemandangan yang langka. (Dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun