Ternyata masalah kesehatan anak akibat rokok justru berasal dari rumah atau keluarga anak, terutama apabila orang tuanya merokok. Di Barito Utara, Kesadaran bapak untuk tidak merokok di dalam rumah apalagi dengan anak yang masih kecil atau bayi masih sangat kurang.
Padahal daya tahan kesehatan anak terhadap rokok sangat berbeda dengan orang tua, apalagi anak sebagai perokok pasif lebih berdampak lebih berat daripada orang tuanya yang merokok.
Rumah pribadi bukanlah KTR sehingga Satpol PP tidak dapat melakukan pengawasan, razia atau penegakan peraturan daerah.Â
Berbeda dengan fasilitas kesehatan, lembaga pendidikan, tempat ibadah, fasilitas umum milik pemerintah, tempat olah raga dan tempat bermain anak sudah pernah diadakan pengawasan sesuai dengan perda yang ada di Kabupaten Barito Utara.
Komitmen Pimpinan untuk Kabupaten Layak Anak
Usaha administratif untuk meningkatkan skor penilaian KLA tidak bisa dianggap remeh dan membutuhkan kerja sama semua stakeholder, dinas/instansi terkait, media massa, lembaga swadaya masyarakat dan organisasi masyarakat yang konsern terhadap anak.
Kehadiran pimpinan ketika ada evaluasi dari kementerian atau provinsi dan kegiatan pembinaan dirasa perlu, untuk menunjukan pada oleh tim penilai bahwa pemimpin daerah memiliki komitmen yang cukup untuk mewujudkan Kabupaten Layak Anak.
Pemimpin bertanggungjawab untuk mengantarkan anak-anak ke masa depan yang lebih baik dengan membangun fasilitas publik (sekolah, rumah sakit, taman, jalan) yang ramah anak.
Pemimpin juga seharusnya mampu menelurkan kebijakan yang berpihak kepada anak (memperhatikan kebutuhan anak, misal bus sekolah), membangun sistem pelayanan publik ramah anak, menginvestasi anggaran lebih kepada pendidikan dan perbaikan gizi anak.
Komitmen pimpinan dibutuhkan, bukan hanya untuk meningkatkan capaian KLA namun lebih dari itu pemimpin memiliki kewajiban konstitusi untuk melindungi keselamatan dan kesehatan serta mensejahterakan anak di daerahnya, Salam KLA!