Mohon tunggu...
Harry Darmawan Hamdie
Harry Darmawan Hamdie Mohon Tunggu... Relawan - PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Barito Utara, Inisiator Beras Berkah Muara Teweh Kalteng.

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kab. Barito Utara Kalimantan Tengah. Inisiator Komunitas Beras Berkah di Muara Teweh Kalteng dan Ketua Yayasan Beras Berkah Muara Teweh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lanting, Mengapung di Pasang Surut Zaman

29 Agustus 2023   17:29 Diperbarui: 2 September 2023   17:14 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pribadi. Lanting Tapanggang

Dahulu, pemilik lanting memiliki jukung (perahu kecil) atau kelotok/ketinting untuk sarana transportasinya, namun dengan perkembangan jaman, jalan darat dan jembatan juga  mengurangi peran jukung, kelotok dan lanting. Pemilik lanting tentu lebih memilih sepeda motor meskipun hidup masih di lanting.

Meskipun lanting-lanting sepanjang sungai Barito di kota Muara Teweh sempat dicat warna warni seperti kampung pelangi dan membuat pemandangan kota tampak lebih indah namun beberapa hal terkait gaya hidup di lanting perlu diperhatikan.

Masyarakat yang hidup di lanting biasanya mencuci pakaian, mandi, Buang air besar tentu dengan air sungai, tidak repot membuat pipa pembuangan atau septik tank. Meskipun dianjurkan tidak BAB di sungai namun BAB ke darat adalah pekerjaan yang sangat merepotkan bagi orang lanting. 

Meskipun dapat menjadikan sumber penderitaan bagi masyarakat di hilir sungai yang juga tinggal di lanting, namun volume air sungai besar dan feses bisa jadi sudah dimakan oleh ikan-ikan pemangsa air besar manusia sehingga tidak memberikan dampak yang serius kepada masyarakat di hilir sungai.

Masalah Sampah di lanting juga perlu menjadi perhatian pemerintah daerah. Penyuluhan kepada masyarakat yang hidup di lanting agar tidak membuang sampah di sungai, terutama sampah plastik dan botol yang akan mencemari sungai puluhan tahun dan bisa jadi pencemarannya sampai ke laut. 

Pemerintah harus memberikan penyadaran bahwa sungai bukanlah bak sampah raksasa namun ekosistem yang berisi makhluk hidup terutama ikan yang harus dijaga kelestariannya.

Masalah lainnya adalah banyaknya anak-anak penduduk yang meninggal tenggelam di sungai. Meskipun sebagian besar anak-anak yang tinggal di lanting bisa berenang namun sering kali ada kejadian musibah yang mengakibatkan anak tenggelam meskipun bisa merenang, bisa jadi terpeleset atau menolong adiknya yang tidak bisa berrenang lalu ikut tenggelam.

Pemerintah harusnya memiliki data anak-anak yang tinggal di lanting (juga lansia) dan bila mungkin dibuat kebijakan agar mereka tinggal di darat sementara waktu. Anak-anak bisa kembali ke lanting bila telah cukup umur tertentu dan memiliki kemampuan berenang yang memadai.

Di kampung dan desa tertentu, lanting-lanting dijadikan sasaran program budi daya ikan. Tentu saja usaha pemerintah untuk membantu penduduk yang tinggal di lanting dengan memberikan bibit ikan dan pelatihan membuat dan mengelola keramba bisa terus berkelanjutan karena sebagian besar masyarakat yang tinggal di lanting masih memerlukan bantuan pemerintah.

Lanting sebenarnya bisa dijadikan atraksi wisata yang unik bagi daerah terutama di Kabupaten Barito Utara. Tingkat keterbedaannya sangat tinggi, unik, rasanya sulit menemukan bangunan sejenis di kota. 

Berbeda dengan cafe, jembatan, bangunan mewah nan mahal level kabupaten pasti dengan mudah dikalahkan atraksi wisata sejenis di kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun