Ketika akan berangkat ternyata ibu Noranita kesulitan dalam menjaga keseimbangan motor, sehingga saya menawarkan mengantarkannya dengan menggunakan sepeda motor bu Nita. Kami pun berangkat menyeberang dengan hati-hati.
Sepanjang perjalanan kurang dari setengah kilometer beliau sempat menceritakan tentang jembatan yang juga diresmikan anaknya di Banjarmasin, juga tentang hal lainnya, salut diusia beliau sekarang masih semangat mengikuti pengajian sampai harus naik bis berpuluh kilometer.
Ke depan, perlu dipikirkan jalur khusus untuk orang orang dengan prioritas seperti beliau, bukan karena jabatan atau jabatan anak beliau tapi memperhatikan usia dan kesehatan serta hal penting lainnya seperti ibu menyusui. (Tadi malam ada ibu-ibu yang tergopoh gopoh menyeberangi sungai karena anaknya minta nenen).
Kegiatan pengajian juga perlu memberikan priority seat (tempat duduk prioritas) bagi mereka yang lanjut usia atau disabilitas, tadi malam saya melihat disabilitas yang dibolehkan berkendaraan menyeberang jembatan, sesuatu yang seharusnya dilakukan  termasuk WC dan tempat wudhu khusus bagi mereka yang diprioritaskan tersebut.
Semoga menjadi hikmah bagi kita semua.
