Mohon tunggu...
Harry Darmawan Hamdie
Harry Darmawan Hamdie Mohon Tunggu... Relawan - PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja Kab. Barito Utara, Inisiator Beras Berkah Muara Teweh Kalteng.

PNS pada Satuan Polisi Pamong Praja di Kab. Barito Utara Kalimantan Tengah. Inisiator Komunitas Beras Berkah di Muara Teweh Kalteng dan Ketua Yayasan Beras Berkah Muara Teweh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memboncengkan Ibu dari Wali Kota Banjarmasin di Jembatan Pangulu Iban Muara Teweh

21 Mei 2023   08:31 Diperbarui: 22 Mei 2023   23:04 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada event Panjat Pinang HUT Barito Utara tahun 2022 yang dilaksanakan di Islamic Centre terjadi kemacetan parah dengan penumpukan massa di atas jembatan Pangulu Iban yang membahayakan pengunjung saat itu.

Belajar dari pengalaman tersebut, kemaren (20/5) masyarakat yang akan mengikuti tausiyah Ustad Abdul Somad (UAS) harus berjalan kaki menyeberangi sungai Barito melalu Jembatan Pangulu Iban ke dari Water Front City Muara Teweh ke Islamic Centre di Kelurahan Jingah.

Jembatan Pangulu Iban ditutup untuk kendaraan sejak jam 4 sore. Sementara dari arah Kelurahan Jambu/Jingah rekayasa lalu lintas satu arah dan jamaah bisa pulang ketika acara benar benar selesai, sehingga tidak menimbulkan kemacetan.

Sejak sore ketika Jamaah Tausiyah Ustad Abdul Somad berdatangan, saya sudah khawatir kepada jamaah lanjut usia yang harus berjalan kaki dari Water Front City Muara Teweh menyeberang melalui Jembatan Pangulu Iban menuju Islamic Centre lokasi tausiyah sekaligus peresmian mesjid baru, Mesjid HM. Sidik.

Dengan panjang jembatan hampir 472 Meter, bila dilalui dengan berjalan kaki lumayan menguras tenaga dan keringat belum lagi, kontur jembatan yang mendaki/menanjak tentu sangat melelahkan bagi yang tidak terbiasa olah raga apalagi untuk jamaah yang lanjut usia.

Meskipun ada beberapa laporan adanya orang orang tua lanjut usia yang kecapean kehabisan nafas, Alhamdulillah dengan skenario rekayasa lalu lintas kendaraan dan orang yang dijalankan, acara peresmian maupun tausiyah berjalan lancar dan sukses tanpa kendala berarti.

Selesai acara Tausiyah, ditengah ribuan orang jamaah yang berjalan kaki  menuju pulang tampak rombongan ibu-ibu berbaju putih yang ternyata adalah rombongan Muslimat Nahdatul Ulama (NU) dari Kabupaten tetangga, Murung Raya.

Salah seorang ibu menanyakan apakah ada kendaraan yang bisa mengantarkannya untuk menyeberangi Jembatan menuju Water Front City tempat bus jamaah parkir. Setelah dijelaskan bahwa kendaraan roda dua masih dilarang karena masih ada ribuan jamaah yang sedang menyeberang dengan jalan kaki, ibu bersama dua temannya saya ajak untuk duduk istirahat menunggu keadaan yang memungkinkan untuk berkendaraan menyeberangi Jembatan.

Rencananya ibu ibu akan diantar oleh anggota bergantian, Karena spot penjagaan zona B kami berada ada 2 sepeda motor yang bisa memboncengkan. Kemudian ibu Noranita yang kebetulan mengenal beliau menawarkan untuk mengantarkan, tanpa perlu bergantian.

Awalnya saya tidak tahu beliau adalah ibu dari Wali Kota Banjarmasin sampai salah satu kawan yang berasal dari daerah yang sama dengan beliau berbisik memberikan informasi tepat ketika beliau akan menceritakan anaknya adalah H. Ibnu Sina, S.Pi, M.Si Walikota Banjarmasin sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun