Kadang suka mikir ketika di jalan ada pengendara motor yang ngang-ngeng-ngong lewat knalpot brongnya, kok bisa? Penasaran: apa yang mereka pikirkan ketika mengganti knalpotnya dan biar apa?
Kalau jawabnya, biar-byur, coba perbanyak nongkrong biar tahu kalau jokes itu tidak lagi dipakai --event jokes kodian yang sudah kedaluwarsa.
Hanya saja apakah secara pribadi terganggu? Tidak juga, tetapi polusi suara yang dihasilkan dari knalpot brong memang sudah tidak tertolong.
Apakah setuju dengan razia Pak Pol yang menilang motor dan mobil yang pakai knalpot brong? Tidak juga.
Begini, jika ingin memberi kenyamanan berkendara pada pengendara, maka mestinya dilihat juga: dari mana knalpot itu dibikin?
Soalnya begini, seumur-umur naik motor gak pernah sekalipun terpikir ganti knalpot: entah biar bagus secara visual maupun suaranya yang kenceng brong-brong itu.
Apalagi bagi pengendara, knalpot itu suatu hal yang tidak begitu penting-penting amat.
Kelen tau apa yang penting bagi pengendara? Tentu ada ayang yang diboncengnya~
Jadi, ya, itu fokusnya mesti ke sana. Soalnya belum ada satupun kesaksian orang yang terkesima oleh orang lain karena kendaraannya diganti.
There's no d*mn people like that!!!
"Aku suka sama kamu karena... santun, baik, sama suara knalpotnya kenceng..."
Kenceng? Gesper kali, ah, kenceng. Maksudnya pakai gesper yang kenceng, gitu lho.
Jadi, tak sekalipun terpikir untuk ganti knalpot brong dengan alasan apapun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H