Mohon tunggu...
Harry Anjani
Harry Anjani Mohon Tunggu... Model - Stylist

Banyak bergaya setiap hari. Hari-hari penuh gaya~

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mau Jadi Wibu, tetapi Takut Oza Rangkuti

13 Desember 2023   15:11 Diperbarui: 17 Desember 2023   17:05 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oza Rangkuti ada benarnya: banyak sekali para wibu jika kita naik CommuterLine.

Paling tidak, dari penjelasannya, kita bisa lihat para wibu karena 2 alasan. Pertama, tontonan pengguna CommuterLine paling sering itu anime.

Entah anime apa, yang jelas, kalau Naruto itu pasti wibu baru. Kalau sudah anime-anime yang tidak lazim kita lihat: nah, itu baru wibu lama; wibu senior; wibu yang tidak tiba-tiba ganti profil picture dengan Luffy Gear 5.

Kedua, jika tadi perihal tontonan maka sekarang penampilan: mereka biasa pakai tas laptop~ Dikedepanin~ Mereknya: ASUS~

Berchandyaaa!

Tetapi memang itu nyata adanya. Karena berbeda sekali dengan pengguna transportasi lain, semisal: MRT atau LRT. Mereka ini ketika dalam perjalanan pasti netflix-and-chill.

Apa yang mereka tonton juga serial yang sedang hits agar supaya tidak tertinggal kalau sedang di coffee shop ada yang bahas itu, mereka tetap bisa tune-in.

Tidak ada, tuh, lagi di MRT kita lihat ada yang nonton Samurai-X. Ada? Pernah lihat? Tidak, tentu saja.

Bukan, ini bukan perkara beda kelas ekonomi maupun sosial. Selera tidak bisa didebatkan. Hanya saja kita lebih sering lihat wibu nonton di CommuterLine, sedangkan tidak pada pengguna MRT.

Pun, kalau wibu menaruh tas laptop di depan, karena memang tidak memadai jika sak-laptop-laptopnya mereka keluarkan di CommuterLine. Tidak bisa.

Namun, ada yang lebih besar dari kenapa aku ingin jadi wibu: turut membantu program pemerintah mengentaskan polusi udara.

Bayangkan, betapa para wibu ini sudah sadar betul akan pentingnya naik transportasi umum. Mereka tahu, jika bukan mereka maka siapa lagi?

Pun, enaknya nonton anime memang di CommuterLine. Pasang earphone, volume secukupnya agar tidak bablas stasiun tujuan, dan kualitas gambar tidak perlu jernih; suara dan teriakan adalah kunci.

Kalau ada penumpang lain yang numpang nonton, mereka jarang mengerti. Kalaupun ada yang mengerti, pasti episode tontonan kita berbeda.

Bayangkan betapa serunya membayangkan adegan Conan pada episode Kaito Kid melawan Amuro, tapi kita ada dalam perjalanan CommuterLine.

Sensasi adu licik Kaito Kid ditabrakan dengan analisis tajam a la Amuro. Sedangkan Conan yang diam-diam membantu Amuro, tapi tidak ingin Kaito Kid ditangkap.

Terlebih persaingan antara Conan-Kaito Kid dan Kaito Kid-Amuro ini relasi yang rumit, tapi menggemaskan.

Ketika naik CommuterLine pun serasa kita ada di Jepang. Suasana kereta, suara pengeras di tiap stasiun, dan penumpang yang sibuk sendiri. Enak, kan?

Tetapi kalau Oza Rangkuti tahu malah makin membenarkan apa yang diomonginya. Mau jadi wibu kokya begini banget, takut dijilatin eh, diejekin Oza~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun