Bulan Ramadhan hampir memasuki 10 hari terakhir lagi, apa yang sudah kita dapat atau pelajar dari ramadhan tahun ini?
Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi: "Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka."
Inilah yang menjadi harapan kita: setelah mendapat rahmat, diberi ampunan, dan terakhir semoga terbebas dari neraka.
Baca juga: Teladani Yuk! 10 Amalan Rasulullah SAW di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadan
Ramadhan tahun ini semoga jadi pembelajaran baik agar bisa kita jalani di luar bulan puasa.
Apalagi jika sudah masuk 10 hari terakhir, banyak keutamaan yang dapat diraih seperti waktu turunnya malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.
Rasulullah bersabda: Carilah malam lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh terakhir bulan Ramadhan." (HR. Imam Bukhari).
Baca juga: Banyak Cara Menjemput Malam "Lailatul Qadar"
Lantas, apakah yang jadi keutamaan yang terdapat di malam Lailatul Qadar?
Malam lailatul qadar memiliki sejumlah keutamaan, salah satunya adalah akan diampuni dosa yang telah lampau.
Bagi setiap orang yang beribadah di malam lailatul qadar ini atas dasar iman kepada Allah SWT, maka pada malam tersebut para malaikat akan turun ke bumi.
Oleh karena itu, agar bisa mendapat malam tersebut ada amalan yang bisa dilakukan sebagai berikut:
1. Tadarus Al Quran
Barangkali kita sudah melakukannya pada awal ramadhan. Akan tetapi, tidak ada salahnya jika pada 10 hari terakhir ramadhan untuk kembali melakukannya.
Apalagi, 10 malam terakhir merupakan waktu turunnya Al Quran.
Baca juga: Lailatul Qadar, Malam Seribu Bulan
Rasulullah bersabda: "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam." (HR Muslim).
Shalat malam ini bisa kita lakukan, beberapa menit sebelum santap sahur.
Karena sholat malam adalah sholat yang paling utama setelah sholat lima waktu.
3. Iktikaf
Pada 10 hari terakhir ramadhan, umat muslim disunahkan untuk melakukan Iktikaf di masjid maupun mushala.
Secara bahasa, iktikaf adalah tinggal dan menetap pada sesuatu, untuk urusan yang baik atau urusan yang jelek.
Sedangkan secara istilah, Al-Qaduri dari mazhab Hanafi mengatakan: "iktikaf adalah mustahab (sunnah) yaitu tinggal di masjid dengan puasa dan niat iktikaf". (Mukhtashar Al-Qaduri juz 1 hal 65).
Baca juga: Iktikaf di Mana Saat Wabah Corona?
Akan tetapi bagaimana dengan wanita yang ingin iktikaf?
Al-Kasani memberikan alasan kebolehan bahkan utamanya wanita iktikaf di masjid rumahnya dengan mengatakan:
"Ini (iktikaf) adalah taqarrub yang dikhususkan di masjid, akan tetapi masjid rumahnya memiliki hukum masjid bagi wanita dalam iktikaf."
***
Keutamaan yang ada pada 10 hari terakhir ramadhan, termasuk malam lailatul qadar, akan diberikan kepada setiap orang terpilih yang beribadah dengan sungguh-sungguh.
