Mohon tunggu...
Harry Prasetyo
Harry Prasetyo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

im simple person

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pain, Perdamaian dan Rasa Sakit yang Sesungguhnya

20 Mei 2015   08:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:48 1255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Naruto adalah salah satu serial anime terpopuler saat ini.Kisah seorang ninja remaja bernama Uzumaki Naruto yang mempunyai cita-cita menjadi Hokage ini tak hanya seru,tapi memiliki alur cerita yg rumit ,sulit ditebak dan bermakna dalam.Salah satu scene yang menarik adalah ketika Pain ketua Akatsuki, salah satu antagonis terkuat dalam serial ini, Bicara soal perdamaian dan keadilan dunia. Menarik,Tidak seperti penjahat di film kebanyakan yang berbicara ambisi menghancurkan dunia atau memusnahkan manusia misalnya.Pain berbicara tentang kedamaian,ia menginginkan kedamaian. Tentu saja Naruto sang tokoh utama yang sedang bertarung dengannya,bingung dan kesal.Bagaimana mungkin seorang penjahat yang baru saja menghancurkan desanya, membunuh gurunya serta penduduk desa lainnya berbicara soal kedamaian dunia? Pain menjelaskan panjang lebar,Saat masih kecil ia merasakan penderitaan menjadi anak yatim piatu, desanya hancur ,semuanya akibat peperangan. Berbeda dengan Negara besar yg setelah peperangan bisa cepat stabil,Negara kecil yg menjadi medan peperangan tidak bisa pulih semudah itu dan akan meninggalkan luka yg berarti. Pain berkata pada Naruto:"Kita sama-sama merasakan penderitaan. Kau mengejar keadilanmu dan aku mengejar keadilanku. Kita seperti orang pada umumnya , sama-sama digerakkan oleh keinginan untuk balas dendam atas nama keadilan. Tetapi, jika balas dendam disebut sebagai keadilan, maka keadilan yang demikian hanya akan menghasilkan balas dendam-balas dendam yang lain…. Lalu akhirnya menjadi rantai kebencian yang tak terputuskan. Dengan mengalami berbagai kejadian, mengenang masa lalu, dan memprediksi masa depan… Hanya ada satu hal yang pasti dalam sejarah… Bahwa manusia adalah makhluk yang tidak akan pernah saling memahami." Naruto hanya diam.Menurut Pain,Satu-satunya hal yang dapat memutuskan rantai kebencian tersebut adalah membuat dunia merasakan penderitaan yang sesungguhnya. "Aku akan membuat senjata hebat yang mampu menghancurkan sebuah negara besar dalam sekejab. Lantas, aku akan membagikan senjata tersebut kepada negara-negara yang sedang berseteru. Karena mempunyai kekuatan dan kekhawatiran yang sama, negara- negara itu pasti akan menghentikan peperangannya. Rasa takut akan penderitaan itu akan menghentikan peperangan dan menstabilkan dunia menuju kedamaian. Rasa takut itu akan mampu melahirkan pengendalian diri. Ketika semua negara sudah bisa mengendalikan dirinya, kedamaian yang singkat akan terwujud, Walaupun singkat, kedamaian yang tercipta di tengah arus kebencian tanpa akhir akan membahagiakan semua orang... Manusia itu bodoh. Kalau tidak berbuat sejauh itu, kedamaian tidak akan tercipta. Penderitaan harus diajarkan demi perkembangan dunia…." begitulah Pain menjelaskan tujuannya ,menciptakan senjata bijuu yg mampu menghancurkan sebuah negara besar sekali pakai ,senjata yg salah syaratnya adalah mengambil monster kyuubi didalam tubuh Naruto,dan 8 jinchuuriki lainnya. Kita tak perlu khawatir dengan dahsyatnya senjata bijuu,Tapi Jepang negara asal anime Naruto dibuat, pernah merasakan dahsyatnya bom nuklir yg meluluhlantakkan 2 kota mereka.Nampak sama antara senjata bijuu dengan bom nuklir,Apa yg dibicarakan Pain cukup relevan,setelah nuklir dijatuhkan ,"Kedamaian" tercipta setelah perang besar merenggut puluhan juta nyawa manusia,Negara kita,sumber daya alam kita diserap untuk kebutuhan perang,rakyat kelaparan dan sangat menderita mungkin penderitaan inilah yg "dirasakan oleh Pain" .Akhirnya Jepang menyerah terhadap Sekutu."Kedamaian" tercipta,Peperangan berhenti karena manusia takut terhadap penderitaan ,kematian akibat senjata yg mengerikan.Rasa takut yg akhirnya bisa menjadi pengendali diri. Dalam dunia nyata,Saat ini banyak negara yg mengembangkan nuklir, entah sebagai energi massal alternatif atau sebagai senjata pertahanan atas kestabilan kekuasaan politik.Entahlah tapi bisa jadi Nuklir adalah lambang "perdamaian" saat ini.Karena nuklir lah negara-negara besar berdamai, bisa dibayangkan jika negara2 besar yg mengembangkan nuklir saling berperang? Senjata nuklir yg digunakan bisa memusnahkan umat manusia dan dunia. Pain tidaklah mutlak salah,Walaupun perdamaian yg ia inginkan itu semu dan kita juga hidup dalam perdamaian yg semu.Perdamaian versi Pain!Hidup dalam ketakutan jika sewaktu-waktu perang nuklir meletus dan membinasakan umat manusia .Perdamaian semacam ini hanyalah omong kosong ! Jika tak ada senjata mematikan seperti nuklir, Perang antar negara besar masih akan tetap berlangsung saat ini.Seperti perang dingin beberapa dekade yg lalu,beberapa saat Setelah kedamaian singkat yg tercipta setelah perang dunia ke 2, Meskipun bukan perang langsung tapi perang memperebutkan pengaruh antar negara besar pemenang perang dunia, perang ideologi Amerika Serikat (dengan kapitalisme nya) melawan Uni Sovyet (dengan komunisme nya).Dan Indonesia adalah "Medan peperangan" sumber daya alam yg melimpah jadi rebutan.Indonesia saat itu punya pemimpin yg sangat berpengaruh,Bung Karno menggalang kekuatan negara-negara kawasan Asia-Afrika ,Ia dan 4 pemimpin lainnya memprakarsai gerakan non blok,berdiri netral diantara 2 poros besar yg berseteru,Namun arus sejarah berkata lain Soekarno tak bisa netral ia "terlalu ke kiri", Akibatnya ia ditumbangkan oleh kudeta bertahap 1965-1967,Yang disinyalir disokong oleh kekuatan AS/CIA. Pain benar manusia adalah makhluk yg tak bisa saling memahami satu sama lain,Sejarah telah membuktikan bahwa agama,tanah,ideologi,politik ,cinta atau alasan konyol lainnya bisa menjadi penyebab peperangan, perang takkan pernah berakhir, alasan bisa dipikir belakangan.itu semua pernah dikatakan oleh Pain,Boleh jadi ia memiliki pemahaman yg dalam tentang perdamaian dunia berdasarkan pengalaman akan penderitaan. Walau pada akhirnya seperti semua kisah film pada umumnya,Pain dikalahkan oleh tokoh utamanya, Ia bisa sadar dan terpengaruh oleh "ceramah" Naruto ,bocah berusia 16 tahun yg bisa dikatakan masih labil emosinya. Namun Pain tak bisa berbuat apa-apa ,Dan memilih untuk mempercayakan kedamaian dunia pada Naruto. Mereka sama-sama anak didik(beda generasi) Jiraiya sannin legendaris yg diramalkan akan mempunyai murid-murid yg akan membawa perubahan besar bagi dunia shinobi,perubahan menuju perdamaian atau kehancuran yg belum pernah terjadi.Pain mungkin si pembawa kehancuran dan Naruto adalah si pembawa perdamaian yg sesungguhnya. Tapi konsep perdamaian yg diusung oleh Nagato/Pain sinkron dengan realitas yg terjadi pada dunia saat ini,Inilah kelebihan serial Naruto ada selipan pesan-pesan moral yg mungkin bisa mempengaruhi pikiran pembaca/penontonnya,Sebuah kritik dan pesan perdamaian atas dunia ini. Dalam serial Naruto seluruh negara shinobi bisa bersatu lalu membentuk aliansi untuk melawan kejahatan terrorisme Akatsuki yg berniat menguasai dunia dengan senjata bijuu,Lalu mungkinkah seluruh negara di dunia ini bisa saling bersatu? mustahil!selama masih ada perbedaan ideologi dan mata rantai kebencian.Namun bukan tidak mungkin,Jika kelak ada bahaya eksternal yg mengancam keeksisan umat manusia,Seluruh negara akan bersatu untuk melawannya.Setelah merasakan penderitaan yg sama,dan bisa saling memahami satu sama lain, perdamaian sejati bisa saja tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun