Â
Sebuah lukisan yang di puitisasi.
Lihat lah gelombang-gelombang itu
Gelombang yang saling berlomba-lomba
Berlomba untuk  menenggelamkan kapal ku
Namun sang angin membawa ku
Menolong ku mencapai tujuan
Â
Tujuan yang telah semu
Tertutup kegelapan awan yang menghitam
Dan setiap petir-petir itu menggelegar
Sebuah teriakan sampai di telinga ku
"Mundur lah!"
Â
Gelombang-gelombang ini membuat ku berpijak
Setiap hantaman nya, setiap pukulan nya
Mendorong ku maju, lebih jauh lagi
Walau rusak kayu-kayu ku
Walau lenyap harta-harta ku
Â
Teriakan sang petir membuat ku takut
Dan tak ada jalan kembali, tidak akan ada
Demi setiap gelombang yang menghantam ku
Demi angin yang terus bertiup dan membawa ku
Aku tetap berdiri, demi menjemput sang surya
Demi keluar dari badai yang menghancurkan ku
Puisi dan Lukisan Harry Wijaya
2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H