Oleh Harry Agus Yasrianto
Dari apa yang pernah ada
Senja yang membuncah
Atau selosong kisah usang
Mungkin juga tentang genangan kenangan
Di lorong kegelisahan
Dari apa yang pernah singgah
Ujung dedaunan kering diremas paksa berguguran
Di antara kedua bahu kita
Dirimu terisak
Nanar mengitari langit langit bola matamu
Menyaksikan lembayung yang terapung dalam gugusan pelangi
Seiris jiwamu tergerai
menyisiri hatinya yang kian larut,
tersungkur dalam kehinaan
Aku, labuh dalam hentakkan keengganan
Menolak dari apa yang tersisa
Pergilah, ucapmu kala itu
Aku tak pernah mau beranjak,
Hingga saat ini pun
Tanah masih memerah
Di antara sesegukan parauku
Di antara tatapan mata kebencian milik mereka
Di antara keberadaanku
Aku tetap bertahan
Seperti janjiku padamu
Dahulu
Berau, 23012023
06.30 wita
Him
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H