Aku mengikuti kemauannya. Dia yang tahu seluk beluk perbukitan ini.
    "Jika kita tak cepat, tak akan aman !" sambungnya lagi.
    Aku manggut-manggut. Nafasku yang masih tersengal-sengal dan belum sempat menghirup udara segar, mau tidak mau harus mengikuti ke manapun Anna melangkah.
    "Ke arah sini saja," ujarnya
     Aku melihat kiri kananku. Dua jalur sungai membentang, Anna memilih ke kiri.Â
     "Lebih dekat ?" tanyaku polos.
     Wanita cantik itu menggeleng. Wajahnya menatap lurus ke depan, tidak sedikitpun menoleh ke arahku.Â
     "Tidak," jawabnya singkat
    "Loh ? Nanti tersesat," cegahku.
    Aku tarik tangannya. Anna terus saja berjalan di lintasan pinggir sungai.
    "Ikuti saja arah ini. Insya Allah tidak akan tersesat," petunjuknya.