Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

pelayanan palsu

27 Januari 2025   16:45 Diperbarui: 27 Januari 2025   16:45 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan suatu yang baru atau aneh jika dilapangan kita sering menemukan barang palsu. Jika didata sudah tak terhitung jumlahnya, bahkan secara statistic setiap tahunnya cenderung terus mengalami peningkatan. Mungkin saat ini kita sedang memakai bahkan malah sudah menjadi lebutuhan atau bagian dari hidup kita, misalnya rambut palsu, gigi palsu, tangan palsu, kaki palsu dan lain sebagainya. 

 

Barang barang palsu tersebut bisa digolongkan sebagai barang yang boleh ditiru atau dipalsukan, tetapi ada juga yang tidak boleh dipalsukan. Walau hukuman yang dijatuhkan kepada orang yang memalsukan uang sangat berat, namun perbuatan ini masih suka dan sering dilakukan dan tidak ada jera-jeranya. Tidak sedikit orang yang harus mendekam dijeruji besi karena pemalsuan barang berharga ini. Masih banyak barang atau surat-surat berharga lainnya yang dipalsukan seperti surat-surat kendaraan BPKB, SIM, STNK, Ijazah, surat tanah, surat rumah, surat nikah dan lain sebagainya.

 

Pemalsuan yang saat ini tengah dilakukan dan dikembangkan  oleh negara-negara maju adalah memalsukan tenaga manusia. Artinya yang semula harus dikerjakan oleh manusia, sekarang digantikan  oleh mesin buatan manusia misalnya mesin penjaga tol, mesin pelayan POM Bensin, mesin pengambilan uang di bank (ATM), mesin penghitung uang, Mesin pengambilan kartu parkir, mesin pengambilan kartu antrian, mesin absensi , mesin penghitung suara cepat pada saat pemilu atau pilkada dan lain sebagainya.

 

Yang paling menakjubkan lagi adalah manusia dapat memalsukan manusia itu sendiri yang dikenal dengan  nama  robot manusia. Robot manusia ini selayaknya seperti manusia yang dapat mengerjakan pekerjaan manusia sesuai yang dikendaki oleh manusia. Hanya dengan sebuah alat yang Namanya  remot manusia buatan ini dapat melakukan segalanya selayaknya manusia asli. Seakan-akan tenaga manusia sudah tidak berguna.  

 

Keuntungan dari manusia palsu (robot) ini tidak mempunyai perasaan, jadi tidak merasa Lelah, capek. Mau diperjakan kapan dan siapapun bisa, dan yang lebih menguntungkan lagi bagi kita, robot ini tidak mempunyai perasaan sehingga dia tidak bisa mengeluh, tidak bisa bersungut-sungut, tidak bisa memberontak dan  melakukan demo seperti tenaga kerja manusia sekarang ini yang setiap saat bisa memberontak dan mengadakan protes atau demo.

 

Pelayanan Palsu

Itu pemalsuan secara fisik, bagaimana pemalsuan yang dilakukan oleh manusia tetapi non fisik. Artinya memalsukan perbuatan diri sendiri tanpa diketahui orang lain. Bahasa kasarnya bohong terhadap diri sendiri. Pemalsuan seperti ini bisa merugikan orang lain tetapi jelas sangat merugikan diri sendiri, Pemasuan yang mengakibatkan kerugian diri sendiri atau bohong terhadap diri sendiri itu bisa dikategorikan sebagai perbuatan tidak terpuji. Dengan demikian perbuatan ini juga bisa dikategorikan perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan termasuk di dalam melayani Tuhan atau Bahasa kerennya PELAYANAN PASU.

 

Pelayanan Palsu walau tidak dapat diketahui orang lain, namun sangat berbahaya, karena ini hubungannya antara kita dengan Tuhan. Yang tahu tidaknya pelaynan ini hanya kita sendiri dengan Tuhan. Atau yang menentukan palsu tidaknya pelayanan kita itu terrgtung dari motivasi kita. Jika motivasi pelayanan kita hanya untuk menyenangkan diri sendiri itu dinamakan PELAYANAN PALSU. Pemalsuan yang sekarang paling ngetrend adalah pemalsuan pelayanan diatas mimbar. Yang penulis maksudkan pemalsuan pelayanan ini adalah SEAKAN-AKAN KITA PELAYANAN TETAPI SEBENARNYA TIDAK. Kita tahu tujuaan utama pelayanan adalah menyenangkan hati Tuhan, tetapi yang kita lakukan diatas mimbar tersebut bukan untuk menyenangkan hati Tuhan tetapi untuk menyenangkan diri kita sendiri. Tidak kita sadari hamba Tuhan, aktifis dan juga jemaat sering melakukan pelayanan semacam ini. 

 

Mimbar seringkali bukan dipergunakan untuk mengagungkan atau untuk menyenangkan hati Tuhan, tetapi sebaliknya dipergunakan sebagai panggung untuk menyenangkan diri sendiri, mencari ketenaran atau mempertontonkan  kemahiran dan keahlihaiannya. Pelayan yang berada diatas mimbar inilah yang seringkali terjebak oleh tipu muslihat iblis ini. Oleh karena itu Alkitab menasihati orang Kristen untuk "melawan siasat-siasat licik Iblis. Salah satu siasatnya adalah membuat anak buahnya kelihatan seperti pelayan Allah.

 

Di dalam,Efesus 6:11 Dikatakan "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata  Allah supaya kamu dapat bertahan melawan  tipu muslihat iblis karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging  tetapi melawan pemerintah pemerintah  melawan penguasa penguasa penghulu-penghulu dunia yang gelap  ini, melawan roh-roh jahat  di udara.

 

Dari ayat tersebut Allah sudah memperingatkan kepada kita agar kita berhati-hati. Musuh kita bukan darah dan daging (manusia) yang kelihatan tetapi roh-roh jahat melalui tipu muslihat iblis yang menyerupai malaikat terang. Dimimbar sepertinya malaikat terang padahal mereka semua adalah malaikat jahat (iblis). Seakan-akan mereka melakukan kebaikan, padahal mereka melakukan kejahatan. 

 

Untuk mengatasi hal ini maka Allah memperingatkan kepada kita agar kita menggunakan persenjataan Allah yaitu roh kebenaran. Dengan memakai perlengkapan senjata Allah kita bisa melawan tipu muslihat iblis itu dan tetap berdiri menyelesaikan pekerjaan Allah. Allah sendiri berkata jika Allah beserta dan Bersama kita siapakah lawan kita jelas TIDAK ADA.

 

2 Korintus 11:13-15. Dikatakan  Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul  Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab iblis pun menyamar sebagai malaikat terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran, kesudahan meereka akan setimpal dengan  perbuatan mereka.

 

Jadi sangat jelas bahwa 2000 tahun yang lalu pelayan-pelayan yang palsu ini sudah ada, jadi jika sekarang ini banyak bermunculan pelayan-pelayan palsu tidak perlu heran. Diatas mimbar mereka bisa menyuarakan tentang kebenaran firman Tuhan, tetapi tingkah laku dan perbuatannya menyimpang seperti setan. Sebagai pendeta atau gembala masih suka berantam menggampari istri dan anak, masih korupsi, masih suka bohong, masih egois dan lain sebagainya. 

 

Pemimpin pujian singer dan pemain music seakan-akan hidup kudus Ketika menyanyi dan mempin pujian. Diatas mimbar seolah-olah alim dan suci, sementara di belakang masih suka merobok minum dan mabok. Yang wanita masih suka dugem, masih keluar malam begadang dan ;ain sebagainya.

 

Tidak kita sadari kita sering diperalat oleh iblis menjadi anak buahnya. Seakan-akan kita sebagai pelayan yang sejati, padahal sejujurnya kita kita sebagai pendusta. Gedung Gereja yang megah, asesories yang indah, lampu yang gemerlap, music yang meriah seperti orchestra, Song Leader dan Singer yang sangat energik dan merdu suaranya, ditambah dengan hamba Tuhan yang terkenal itu semuanya tidak salah. Namun jika semua itu dilandasi oleh motivasi yang salah yaitu untuk menyenangkan diri sendiri, maka hal itu bukan berkenan dihadapan Tuhan, tetapi justru menjijikan.

 

Pecitraan Pelayanan

Jangan heran jika kita saksikan sekarang ini banyak hamba-hamba Tuhan terkesan diatas mimbar sangat hebat. Padahal tidak jarang mereka adalah pengkotbah palsi, pemyembah palsu, pemuji palsu. Karena kita tahu bahwa Luzifer sudah lama Bersama dengan Allah. Jadi Luzifer tahu persis bagaimana cara menyembah dan memuji Tuhan yang benar dan yang palsu.

 

Pemuji dan penyembah pasu itu diatas mimbar hanya cari nama supaya tersohor, terkenal dan banyak dikagumi orang, Sebelum berada diatas mimbar, penampilan secara fisik sudah diatur supaya menarik, Kemudian cara berjalan, cara bicara dan cara penyampaian sudah diatur sedemikian rupa Mulai dari kata-kata, kalimat bahkan tata bahasanya dibumbuhi dengan Bahasa asing, misalnya Bahasa Yunani, Bahasa Ibrani kalau perlu ditambahan Bahasa Inggris, biar terkesan pintar dan hemat.

 

Seperti para kontestan pemilu atau pilkada, mereka berusaha menakmpilkan sebaik mungkin dirinya supaya dihadapan semua orang dirinya adalah orang baik dan patut dipilih. Itu namnya PECITRAN. Demikian halnya yang dilakukan oleh pengkotbah, penyembah dan pemuji palsu. Oleh karena itu janganlah terkecoh dan tertipu oleh pelayan-pelayan palsu. Gunakanlah persenjataan Allah, jangan sampai kita sendiri menjadi PELAYAN PALSU. Jangan kita disebut Yudas-Yudas masa kini sekalipun ssetiap minggu berada diatas, tetapi Ketika Tuhan datang Dia berkata enyahlah kau dari hadapanKu Aku tidak mengenal kamu.  Si pelaku pelayan palsu. SPOUDE Tuhan Yesus memberkati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun