Dalam Yak 4:8, Rasul Yakobus mengingatkan kita tentang "pikiran yang mendua". Dalam Yak 1:8, Ia memunculkan sebuah pertanyaan. Apa artinya mendua hati? Itu berarti tidak memiliki hati yang tunggal, tidak setia, di mana hal ini merujuk kapada sikap hati kita kepada Allah. Jika kita mau membangun persahabatan dengan Allah, kita harus memutuskan untuk setia kepada-Nya. Kesetiaan ini harus ditunjukkan melalui ketaatan kita kepada perintah-Nya. Karena itu, poin kedua adalah kita harus setia kepada Allah
Â
Satu point lagi jika kita mau menjadi sahabat Allah, kita juga harus memiliki ketetapan hati untuk berbagi beban dari hati Allah. Dua orang sahabat harus memiliki satu hati atau harus sehati sebelum mereka dapat berjalan bersama. Jika kita tidak peduli dangan apa yang menjadi kepedulian Allah, bagaimana kita menjadi sahabat Allah?Â
Â
Inilah yang dikatakan Yesus di dalam Yoh 15. Ia sangat senang untuk membagi hati dan beban-nya. Apa yang menjadi beban Yesus? Yaitu, Ia berharap seluruh bangsa diselamatkan. Apakah ini menjadi beban Anda? Di antara semua hal yang Anda pedulikan setiap hari, selain dari hal pribadi Anda dan pengejaran untuk memenuhi keinginan Anda yang egois, kapan Anda akan pedulikan apa yang menjadi kepedulian Allah?
Â
Dari uraian diatas ,ala dapat kita simpulkan bahwa kita harus menjauh dari dosa dan hal-hal yang jahat dan kita mengejar kebenaran dan kekudusan. Yang kedua kita harus memiliki hati yang tunggal atau yang tak berbagi di hadapan Allah, dan dengan setia mengikuti perintah-perintah-Nya.
Â
Yang ketiga atau yang terakhir adalah kita harus memiliki beban yang sama dengan apa yang menjadi beban dan kepedulian Allah, yang secara khusus merupakan keselamatan seluruh bangsa-bangsa. Bagaimana Kita Bisa Menjadi Sahabat Allah?
Mumpung belum terlambat, ini waktunya kita ambil sikap. Memang tidaklah mudah menjadi sahabat Allah, seperti telah diuraikan diatas, yang paling berat bagi kita adalah Ketika kita harus menaggalkan keegoin kita. Yang lebih berat lagi Ketika kita harus menyerahkan hak keistimewaan kita, seperti Abraham lakukan.
Jika Abraham disuruh memilih untuk mempersembahkan harta, istrinya atau bahkan dirinya sendiri pasti Abraham akan memilih ketiga yang dia punya itu. Karena harta masih bisa dicari, demikian pula dengan istri masih bisa diganti. Tetapi yang Tuhan pinta adalah sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan Abraham, karena yang Tuhan pinta adalah anak perjanjian. Bagaimana dengan kita apakah kita sudah menjadi sahabat karib Allah? SPOUDE Tuhan Yesus memberkati.