Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Masterplan Allah

18 Oktober 2024   13:28 Diperbarui: 18 Oktober 2024   13:39 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Allah menciptakan isi bumi ini pasti ada tujuannya. Yang pasti Allah menciptakan seluruh isi bumi ini hanya untuk manusia. Bumi sebagai tempat atau rumah manusia, sementara seluruh isi bumi ini diciptakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan manusia.

*Rancangan Penciptaan Manusia*

Jadi jelas jika Allah menciptakan isi bumi ini untuk  kebutuhan manusia, sekarang yang menjadi pertanyaan apa tujuan Allah menciptakan manusia? Kalau kita baca Kejadian 1:26-28 sudah sangat jelas apa tujuan dan rancanngan Allah menciptakan manusia. Kemudian diperjelas lagi di Yohanes 14:3.

Dalam Kejadian 1:26-28 sudah jelas Allah menciptakan manusia tidak seperti Allah menciptakan isi bumi ini. Manusia adalah ciptaan mulia, oleh karena itu ketika Allah akan menciptakan manusia Allah berkata "Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita".

Jika Allah menciptakan binatang hanya dengan dua unsure yaitu tubuh dan jiwa, sementara manusia memiliki unsure tubuh, jiwa dan roh. Tubuh ya tubuh ini yang hanya sementara, mati dikubur dan kembali menjadi tanah, kemudian jiwapun juga hilang, setelah mati kita tidak bisa merasakan apa, sementara roh akan kembali pada Tuhan

Benatang selain memiliki tubuh dia juga memiliki jiwa. Buktinya dia juga bisa merasakan, takut, sedih dan senang. Dulu dii rumah saya ada  banyak tikus, jika tidak ada saya dengan leluasa dimengobrak abrik dan makan makanan yang ada di meja, tetapi ketika saya datang, dia lari dengan sekencang-kencang. Itu menunjukkan tikus mempunyai rasa takut.

Di rumah saya juga ada anjing, ketika kita elus kita sayang dia menghampir dan mbermanja-manja dengan kita. Tetapi ketika anjing tahu akan dibikin rica-rica maka dia lari tunggang langgang, dia juga bisa menjerit merasakan kesakitan ketika dipukul. Tetapi setelah binatang mati ya sudah tidak ada jalan ceritanya.

Bagaimana dengan manusia, manusia punya tubuh jiwa dan roh. Roh inilah nanti yang akan kembali kepada yang empunya yaitu Tuhan. Bukan berarti kalau manusia sudah mati sudah tidak ada uruan lagi. Roh yang sudah diberikan ini yang harus dipertanggungjawabkan.

*Rancangan Kehidupan Yang Kekal*

Sangat berbeda dengan binatang, manusia diciptakan untuk memiliki hidup yang kekal. Saudara harus tahu, ketika Allah menghembuskan nafasnya kepada manusia (Adam), yang dihembuskan itu bukan Roh Allah, tetapi kehidupan yang kekal.  Artinya sebenarnya memiliki kehidupan yang kekal, tetapi karena manusia jatuh dalam dosa maka manusia harus mati.

Dalam Kejadian 3:3B "Allah berfirman jangan kamu makan ataupun raba, buah itu, nanti kamu mati. Yang menjadi pertanyaan ketika Adam dan Hawa memakan buah itu apakah Adam dan Hawa mati? Saat itu memang manusia tidak mati, tetapi manusia sudah kehilangan kehidupan kekal, artinya manusia saatitu mengalami kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun