Â
Jadi jelas sekali yang menciptakan jagad raya beserta isinya adalah Yesus sebagai Allah. Kalau Yesus bukan Allah tidak mungkin bisa menciptakan jagad raya ini. Â
Â
Sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana korelasinya "Penciptaan" ini dengan kehidupan manusia di era milenial ini. Apakah masih relevan, atau hanya dianggap sebagai "dongeng" saja yang tidak perlu diingat dipahami apalagi diresapi?.
Â
Tidak dapat dipungkiri kita sebagai orang percaya seringkali mengabaikan karya Allah yang begitu agung dan mulia ini. Ketika kita bangun tidur kita  sudah mendapati dalam keadaan tubuh yang sehat, bisa bernafas, bisa melihat, mendengar, berjalan, menggerakan seluruh badan, bahkan kita juga bisa melihat teriknya sinar matahari. Â
Â
Dalam kenyataan harus diakui bahwa kita sebagai generasi milenial adalah generasi yang unik, karena mereka lahir dan hidup di era teknologi digital (on-line), dimana technologi cyber (internet, facebook/instagram) lebih mendominasi hidup mereka. Mereka adalah generasi yang dibanjiri dengan lautan informasi yang rentan mengalihkan perhatian mereka dari pengetahuan yang bernilai moral dan kekeluargaan yang tinggi. Berlimpahnya informasi/ bacaan yang ditawarkan di gadget digenggaman mereka, mungkin dapat membuat Alkitab sudah kurang menarik bagi generasi Milenial.
Boleh saja zaman berlalu, generasi berganti mengikuti perkembangan tehnologi, namun pesan moral dalam kitab Kejadian ini tidak bisa hilang  apalagi musnah. Pesan moral yang tidak mungkin hilang dari kehidupan manusia adalah "MANUSIA ADALAH CIPTAAN ALLAH YANG AKAN KEMBALI KEPADA ALLAH". Artinya Allah berdaulat atas kehidupan manusia. SPOUDE Tuhan Yesus memberkati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H