Jika membaca kisah nabi Habakuk yang tertuang dalam Kitab Habakuk fasal 1  maka Sebagian orang atau para pembaca akan  menyimpulkan bahwa Habakuk dalam kisah itu melakukan protes atau complain kepada Tuhan. Karena pada saat itu terasa keadilan tidak ada, Bahkan Habakuk memandang bahwa Tuhan membiarkan umat pilihannya yaitu bangsa Israel tertindas oleh bangsa yang tidak mengenal Tuhan.
Tidak adanya keadilan yang dipertontonkan oleh Tuhan nampak jelas dari ayat 3 yang mengataikan "Mengapa Engkau memperlihatkan kepadaku kejahatan, sehingga aku memandang kelalkiman? aniaya dan kekerasan ada di depan mataku.
Hukum kehilangan kekuatannya dan tidak pernah muncul keadilan, sebab orang fasik mengepung orang benar. Seluruh bangsa melakukan kekerasan, Itulah sebabnya Habakuk berteriak minta tolong pada Tuhan.
Dalam fasal pertama ayat pertama Habakuk berteriak "Berapa lama lagi Tuhan aku berteriak tetapi tidak IKau dengar, aku berseru padaMu tetapi tidak Engkau tolong.
Kalau kita hanya melihat sampai pada ayat  4, memang terkesan bahwa Hakuk seperti kita orang yang tidak mengerti isi hati Tuhan. Tetapi kalua kita baca keseluruhan cerita tersebut (dari fasal 1 sampai 3), terlihat jelas bahwa Habakuk adalah orang yang patut dicontoh, karena Habakuk memiliki karakter yang luar biasa.
Untuk melihat bagaimana karakter dari Habakuk, alangkah baiknya lebih dahulu kita mempelajari silsilah dari Habakuk ini.  Tidak diperoleh keterangan yang jelas tentang silsilah Habakuk namun dari  berbagai sumber dan juga Alkitab diperoleh keterangan bahwa Habakuk atau Havakuk adalah seorang nabi dalam Alkitab dan Tanakh.
Nama ini kemungkinan berkaitan dengan kata dalam bahasa Akkadia untuk sejenis tanaman, atau arti katanya dalam bahasa Ibrani berarti "rangkulan". Habakuk adalah nabi ke-8 dari 12 nabi-nabi kecil dan kemungkinan juga penulis Kitab Habakuk, yang menggunakan namanya.
Ada sebuah mausoleum di kota Toyserkan di Iran bagian barat yang diyakini sebagai mausoleum Nabi Habakuk. Tempat ini dilindungi oleh Organisasi Warisan Budaya Iran. Pedoman organisasi ini untuk Provinsi Hamedan menyatakan bahwa Habakuk diyakini sebagai pengawal di Bait Suci Salomo, dan bahwa ia ditawan oleh orang-orang Babel dan kemudian dipenjarakan selama beberapa tahun. Setelah dibebaskan oleh Koresy Agung, ia pergi ke Ekbatana dan tinggal di sana hingga meninggal dunia, lalu dimakamkan di suatu tempat yang tidak begitu jauh, yakni apa yang kini dikenal sebagai Toyserkan. Dalam kalender liturgi Gereja Ortodoks Timur, hari perayaannya jatuh pada 2 Desember.
Karakter Habakuk
Kalau kita perhatikan lebih dalam isi dari keluhan hati Habakuk tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa nabi Habakuk ini memiliki karakter yang sentimentil, perhatian terhadap orang lain, empati yang sangat tinggi, terbeban dengan jiwa yang terhilang serta tekun dan sabar.
Sentimentil