Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Uang Perlu Dicari, Uang Boleh Disukai, tetapi Uang Jangan Dicintai

3 Juli 2023   12:42 Diperbarui: 3 Juli 2023   12:44 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Tidak sedikit orang bisa mencaci maki, membenci, memfitnah, bahkan bisa menyiksa dan membunuh sesame dan bahkan keluaga karena uang. Puluhan juta orang yang menderita, hancur keluarganya, hancur pekerjaannya dan hilang masa depannya dalam penjara karena uang. Tidak saja rakyat jelata yang hancur terjerat oleh uang, ternyata pemangku jabatan pemerintah yang sudah berkelimpangan uang masih saja bisa terjebak oleh uang. Yang lebih miris lagi pemuka-pemuka agama yang seharusnya menjadi corong dan contoh, justru lebih parah keterlibatannya. Berapa banyak pemuka agama, ustad pendeta dan hamba Tuhan harus mendekam dipenjara karena uang.

Dengan menggunakan agama, mereka tidak segan-segan merampok, merampas dan memeras rakyat dan jemaat. Rakyat miskin yang seharusnya bisa menikmati bantuan dan uluran tangan dari pemerintah ataupun donatur-donatur, justru ditilep dan dihabiskan untuk memenuhi nafsu biadapnya

KPK yang dianggap sebagai garda terdepan dalam rangka pemberantasan korupsi, di Indonesia ternyata justru menjadi otak adanya tindakan korupsi itu sendiri. Yang sangat memprihatian, tidak saja dilakukan oleh para penyidik KPK, tetapi justru penggagasnya berasal dari pimpinan KPK itu sendiri. Miris bukan? Bagaimana Indonesia bisa akan terlepas dari tindak pidana korupsi, jika pelaku korupsi adalah pimpinan KPK itu sendiri. 

Demikian halnya dengan aparat kepolisian yang seharusnya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, ternyata selama ini ada diantara mereka justru bertindak sebagai penindas dan perampok kekayaan masyarakat. Ada sederetan Jenderal Polisi yang tersandung kasus korupsi.

Mungkin tidak pernah terpikir atau lepas dari pandangan kita, apa penyebabnya Negara-negara super power sampai saat ini masih bersitegang dan berperang, itu semua disebabkan karena uang.

Yang menjadi pertanyaan jika uang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia dan uang juga sudah menjadi kesukaan manusia, bagaimana caranya kita bisa tidak mencintai uang itu sepenuhnya? Bagaimana kita bisa melepaskan ketergantungan terhadap uang itu?

Karena uang merupakan alat tukar yang diterima secara luas untuk memperoleh barang dan jasa, maka mau tidak mau  manusia memang perlu bergantung pada uang. Karena  untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan  itu semua perlu uang, sulit bagi manusia hidup tanpa uang.

Yang menjadi masalah adalah jika uang menjadi prioritas bagi manusia, apalagi uang dijadikan atau ditempatkan diatas segala-galanya. Jika uang menjadi prioritas utama hal itu bisa mengakibatkan manusia mengabaikan nilai-nilai moral dan sosial yang ada disekeliling kita. Bahkan kita bisa juga terjebak dalam  kegiatan memperkaya diri, sehingga kita tidak sadar kalau kita telah mengabaikan dan merugikan orang lain, jika kehidupan kita ini bergantung pada uang.

Menyadari hal ini maka kita sebagai manusia, penting untuk menjaga keseimbangan dan tidak hanya fokus pada uang semata. Kita harus mengakui bahwa uang memang penting untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, namun kebahagiaan dan kesejahteraan kita tidak sepenuhnya bergantung pada uang dan harta. Ada banyak hal lain yang penting dalam hidup, seperti hubungan sosial yang sehat, waktu luang yang berkualitas, hobi, dan kegiatan sukarela yang memberikan arti pada hidup kita.

Dalam kitab Ibrani 13:5 berkata : "....cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau'". Pernyataan Allah ini dipertegas lagi dalam kitab Pengkotbah 5:9 yang berkata : "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang , dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya"

Kesimpulannya walaupun kita sebagai manusia yang setiap kegiatan dan aktifitas kita memerlukan dan membutuhuhkan uang, namun sekali-kali jangan jadikan uang sebagai prioritas utama. Harus diakui dan tidak mungkin  dipungkiri segala-galanya kita membutuhkan uang, namun jangan menjadi uang segala-galanya bagi kehidupan kita. Bagaimana caranya kita harus mengucap syukur dalam segala hal, karena tanpa rasa syukur, sebesar apapun berkat yang ada pada kita tidak memberi rasa cukup dalam hidup kita! SPOUDE Tuhan Yesus memberkati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun