Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kapan Topeng Ini Kita Tanggalkan

13 Juni 2023   14:16 Diperbarui: 13 Juni 2023   14:19 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum kita membahas lebih lanjut topik ini, lebih dahulu kita luruskan apa yang dimaksud topeng dalam tulisan ini. Topeng yang kita bahas dalam tulisan ini tentu bukan fisik topeng itu sendiri, tetapi salah satu fungsi dari  topeng itu yaitu "sebagai penutup keaslian untuk menarik minat orang".

Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisan yang terdahulu yang berjudul "Haruskah Kita Menggunakan Topeng?" Kesimpulan yang didapat dari tulisan itu ada 2 jenis topeng yang boleh dan tidak boleh digunakan oleh kita manusia. Topeng yang boleh kita gunakan tentunya adalah topeng yang tidak merugikan orang lain. Sementara topeng yang merugikan orang lain harus kita tanggalkan.

Topeng yang tidak merugikan orang lain dibagi lagi menjadi 2 yaitu topeng yang digunakan oleh umat Kristen dan non Kristen. Dimata manusia topeng tersebut memang baik, karena tidak merugikan orang lain, bahkan kadang-kadang topeng tersebut bisa membuat orang lain senang melihatnya. Tetapi topeng-topeng yang digunakan oleh orang Kristen dalam hal ini hamba Tuhan, pendeta, gembala, pelayan, aktifits, majelis dan jemaat walau topeng itu tidak merugikan orang lain, namun dimata Tuhan itu adalah kekejian dan menjijikan.

Sekarang yang menjadi pertanyaan bisakah kita melepaskan topeng-topeng tersebut? Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita selidiki dulu kapan topeng itu pertamakali digunakan. Sebelum manusia jatuh dalam dosa, kehidupaan manusia dalam keadaan terbuka transparan, artinya tidak ada sesuatu yang menutupinya, bahkan manusia pertama Adam dan Hawa tidak perlu penutup dalam tubuhnya..

Tetapi setelah manusia jatuh dalam dosa, manusia membutuhkan topeng untuk menutupi kesalahan dan dosanya. Yang perlu penutup bukan saja kehidupan rohaninya, tetapi tubuh jasmani manusia juga perlu penutup, perlu topeng. Tidak heran jika saat ini disetiap suku bangsa dan daerah memiliki topeng yang berbeda-beda.

Yang kita bicarakan dalam tulisan ini adalah topeng rohani. Yang sering dipakai oleh manusia sekarang ini adalah topeng yang berhubungan dengan jiwa dan rohani seseorang. Topeng yang tidak kelihatan, tetapi bisa merubah karakter dan pribadi seseorang. Yang jahat nampak baik, yang pemarah nampak pengasih, yang kasar nampak lembut, yang tidak soleh nampak soleh dan yang kelihatan baik padahal dirinya seorang pembunuh berdarah dingin dan tak berperikemanusiaan. Pokoknya orang yang memakai topeng sangat mengerikan, karena dibalik topeng tersebut tersembunyi hal-hal yang sangat merugikan.

Bicara masalah topeng ini banyak tokoh-tokoh Alkitab yang dalam kehidupannya juga sering menggunakan topeng. Perlu diketahui ciri orang yang menggunakan topeng pasti adalah orang yang telah melakukan kesalahan dan untuk menutupi kesalahan tersebut mereka menggunakan topeng  Seperti misalnya Daud sebelum Daud jatuh dalam dosa, Daud tidak pernah menggunakan topeng. Daud menjalankan kehidupannya apa adanya.

Ketika masih sebagai peng-gembala domba kehidupan Daud transparan terbuka. Disaat itulah Daud dijunjung tinggi oleh Tuhan, walau Daud tidak segagah atau mungkin tidak setampan dengan saudara-saudaranya, tetapi dimata Tuhan Daud justru sangat berharga  Hal ini perlu diingat dan dicatat Tuhan menyayangi orang-orang yang tidak berada dibalik topeng. Artinya Tuhan membenci orang yang menggunakan topeng dalam kehidupannya.

Bukti Tuhan menyayangi dan memilih Daud. Yaitu disaat orang tua Daud memperkenalkan saudara-saudaranya kepada Samuel yang diutus oleh Allah untuk mengurapi orang yang dipilihNya. Ternyata semuanya tidak diperkenankan oleh Tuhan tidak terpilih, justru Daud lah seorang peng-gembala domba yang berkenan, maka dari itu Daud yang diurapi oleh Samuel. Yang menjadi pertanyaan mengapa saudara-saudaranya Daud tidak dipilih oleh Tuhan, karena mereka semuanya memakai topeng. Topeng apa yang mereka pakai? Karena mereka semua adalah tentara kerajaan, sudah barang tentu topeng yang mereka pakai adalah topeng keangkuhan dan kesombongan.

Siapa tidak bangga menjadi seorang tentara, apalagi di zaman dahulu, tentunya sangat terhormat, sekarang saja sebagai tentara pasti dihormati dan disegani. Dari penampilan pasti sangat berbeda dengan orang biasa. Demikian halnya dengan saudara-saudara Daud. Dalam berpakaian dan berjalanpun pasti beda, tentunya dibuat segagah-gagah mungkin, supaya terlihat perkasa dan berwibawa. Mungkin dalam gaya bicarapun juga berbeda.

Mungkin saudara bertanya dimana letak kesombongan dan keangkuhan saudara-saudara Daud tersebut? Dalam Kitab 1 Samuel 17:28-29 nyata jelas bagaimana saudara-saudara Daud memperlakukan Daud. Perlu diketahui kedatangan Daud di medan pertempuran tersebut bukan kehendaknya sendiri, tetapi karena perintah dari orang tuanya untuk membawakan makanan kepada saudara-saudaranya tersebut.

Jadi selama itu oleh orangtua dan saudara-saudaranya, Daud dijadikan sebagai pelayan, jongos dan budak. Selain gembala kambing domba yang hanya berjumlah 2 ekor, setiap harinya Daud juga menjadi pelayan bagi saudara-saudaranya.

Ketika Daud sampai ditempat dan membawa bekal makanan tersebut, saudara-saudaranya bukan berterimakasih tapi malahan marah dan membentak-bentak. Kata Eliab kakak tertua Daud sambil marah-marah dia berkata mengapa engkau datang? Kemarahan tersebut juga disertai dengan ledekan dan merendahkan. Eliab berkata kamu titipkan kesiapa kambing domba yang dua ekor itu? Saudara-saudara Daud menganggap pekerjaan Daud adalah pekerjaan hina yang tidak ada artinya.

Itulah topeng-topeng yang digunakan oleh saudara-saudara Daud, kejam bukan? Topeng tersebut dapat mengakibatkan saudaranya sendiri menderita. Dicaci maki, dihina, dilecehkan, disingkirkan dan tidak diperdulikan walaupun itu adik kandungnya sendiri.

Bagaimana dengan Daud, apakah Daud pernah menggunakan topeng? Jelas pernah, kapan Daud menggunakan topeng? Daud menggunakan topeng ketika Daud berada dipuncak kariernya. Ketika Daud berlebihan dia jatuh dan saat itu Daud menggunakan topeng.  Jadi jelas apa sih penyebab timbulnya kesombongan? Kesombongan itu timbul yaitu ketika dirinya merasa berlebih. Daud merasa berlebihan kekuasaan, berlebih kekayaan. Dengankelebihan-kelebihan tersebut menganggap dirinya paling hebat dan bisa menindas orang lain tanpa merasa bersalah.

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki Daud bisa menghalalkan berbagai kejahatan. Kejahatan yang paling sadis yang Daud lakukan adalah memperkosa istri orang yaitu Betseba. Tidak cukup hanya memperkosa istrinya melalui topeng yang dipakainya Daud pun juga membunuh suami Betseba yaitu Uria.

Jika kita tinjau dari kesepuluh hukum taurat. Ternyata Daud telah melakukan pelanggaran 5 hukum dari ke 10 hukum tersebut yaitu Daud telah melakukan pembunuhan (perintah ke-6),  telah melakukan perzinahan (perintah ke-7), telah mencuri (perintah ke-8), telah berbohong dan menipu (perintah ke-9), dan telah  mengingini (perintah ke 10). Artinya apa yang dilakukan Daud merupakan penghinaan terhadap nama Tuhan. Oleh sebab itu tidak salah jika kemudian Allah menjatuhkan hukuman yang berat kepada Daud.

Dalam cacatan Alkitab ada beberapa hukuman yang dijatuhkan Tuhan kepada Daud yaitu Kematian anak hasil perzinahan, Pembunuhan Amnon oleh Absalom, Pembunuhan Absalom yang memberontak melawan ayahnya, hukuman mati Adonia dan Malapetaka menimpa Daud dan keluarganya dimana istri-istri Daud akan diambil orang lain.

Itulah sebabnya mengapa topeng itu disebut kekejian di mata Tuhan. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kapan topeng yang saat ini kita gunakan kemudian dapat kita tanggalkan? Tidak gampang tentunya puji Tuhan setelah Daud menyadari akan kesalahannya, Daud langsung tanggalkan topeng yang dipakainya dan bertobat dan pada akhirnya Daud disebut sebagai kesayangan Tuhan.

Kita akan disebut kesayangan Tuhan jika kita bersedia menanggalkan topeng kita. Sudah pasti orang kesayangan akan terus diperhatikan Tuhan. Artinya jika kita sudah menjadi kesayangan Tuhan, tidak perlu kita kawatir akan hari esok. Sekalipun kata orang dunia makin jahat dan makin rusak.

Dalam 2 Timotius 3:1-5 "Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir j  akan datang masa yang sukar . Manusia akan mencintai dirinya sendiri 2  dan menjadi hamba uang. k  Mereka akan membual dan menyombongkan diri, l  mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua n  dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi , tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik suka mengkhianat,  tidak berpikir panjang, berlagak tahu,  lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah q  mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Dari uraian tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa waktu yang tepat untuk menanggalkan topeng kita adalah "SEKARANG". Sebelum kita menerima hukuman seperti Daud terima, alangkah baiknya kita tanggalkan topeng yang saaat ini masih melekat dalam kehidupan kita. SPOUDE Tuhan Yesus memberkati,

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun