Keluarga dan tetangga, yang sudah pergi mendahului kita akibat covid,  harus dianggap sebagai pahlawan dan martir bagi kita semua. Karena mereka, kita banyak berubah, al. lebih menghargai gaya hidup bersih. lebih menghargai sinar matahari, lebih menghargai perlunya vaksin, kerumunan turun dan gosippun turun, suami-suami lebih banyak waktu di rumah,  perselingkuhan turun drastis, mall jadi lebih sepi, cafe sepi, bisnis pesta dan fashion ambruk (kapokmu kapan..haha),  pemerintah  sadar betul bahwa mereka harus bisa membuat vaksin & obat sendiri (tidak import) jika ada penyakit/wabah, bisnis online tumbuh sangat pesat, WFH & belajar online terlahir, zoom telah berjasa membantu dunia, jumlah rumah sakit jadi bertambah karena dipaksa,   area pemakaman harus mau tak mau diperluas, mobil ambulans bertambah,  alokasi dana kesehatan ditambah, lingkungan jadi lebih bersih, konsumsi vitamin meningkat, biaya dokter turun, harga-harga obat dan laboratorium jadi lebih rasional, orang jadi lebih berani disuntik, inovasi pengobatan marak terjadi sampai Ivermectin sempat booming,  dokter dan ahli farmasi lebih banyak berfikir kritis dari pada melakukan rutinitas belaka,  diskusi-diskusi tentang tips sehat marak di medsos, lahir youtuber cara sehat, traffic penggunaan hp meningkat tajam, penjualan laptop melangit, pemakaian pulsa hp meroket,  orang jadi rajin membaca, orang jadi rajin ibadah dan berbuat baik, dst dst. Telah terjadi total perubahan di semua sektor hidup.
Sehingga, overall kita lebih siap mental jika ada wabah baru di masa depan. Kita anggap virus covid ini telah berhasil meletakkan fondasi peradaban yang lebih tinggi. Â Itupun, kita haruslah sangat bersyukur, Â walau dipaksa berubah.
Zaman ketika orang hidup sembarangan dan tak peduli, telah lewat. Zaman ketika orang hidup jorok, juga lewat. Zaman, ketika mawas diri meningkat dan perilaku sehat dapat panggungnya, maka zaman itu juga dikenal sebagai era New Normal (era revolusi sehat). Namun, era revolusi moral belumlah tiba.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H