Mohon tunggu...
Harrist Riansyah
Harrist Riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan Jurusan Ilmu Sejarah yang memiliki minat terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dilema Menaikkan Pajak Kendaraan Pribadi

2 Februari 2024   17:02 Diperbarui: 2 Februari 2024   17:04 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam artikel tersebut secara garis besar sulit untuk menyakinkan masyarakat untuk beralih transportasi kendaraan umum untuk mobilisasi sehari-hari. Itu terjadi karena berbagai alasan mulai dari efisiensi waktu hingga kendaraan umum yang belum menjangkau keseluruhan wilayah.

Kendaraan Listirk Solusi Mengatasi Polusi?

Lalu argumen kendaraan berbasis listrik sebagai solusi yang ramah lingkungan masih banyak dipertanyakan. Ini karena mayoritas pembangkit listrik di Indonesia masih berupa batu bara yang tidak jauh berbeda dengan kendaraan bahan bakar minyak (BBM).

Belum lagi pabrik-pabrik nikel yang merupakan kompenen untuk pembuatan baterai mobil Listrik dikritik banyak pihak karena mencemari lingkungan sekitar. Itu didasari dari pengamatan dan investigasi oleh beberapa pihak.

Terlepas dari pro-kontra wacana ini pasti yang diinginkan masyarakat ialah jika kebijakan ini benar-benar terlaksana realisasi penggunaan pajak untuk kendaraan umum benar-benar terjadi dan tidak hanya jadi janji belaka atau diselewengkan untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun