Partai Garuda atau Partai Garda Perubahan Indonesia merupakan salah satu partai politik peserta pemilu 2024 nanti. Partai ini sekarang diketuai oleh Ahmad Ridha Sabana yang merupakan seorang pengusaha dan saudara dari Ahmad Riza Patria yang merupakan mantan wakil gubernur DKI Jakarta sekaligus elit partai Gerindra. Partai Garuda sendiri tercatat dideklarasikan pada 3 April 2015 di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta. Dan berhasil mengikuti pemilu 2019 meski gagal memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.
Visi-Misi
Sebagai sebuah partai politik, Partai Garuda tentu memiliki visi-misi tersendiri. Dilansir dari laman resmi partai ini visi partai Garuda ialah "Teruwujudnya Cita-cita Perubahan Indonesia." Kemudian misi partai ini terdiri atas empat poin utama yaitu:
- Terwujudnya cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Terwujudnya masyarakat demokratis yang adil dan sejahtera serta berkeyakinan pada Tuhan Yang Maha Esa, mencintai tanah air dan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Mewujudkan masyarakat kedaulatan Rakyat dalam berdemokrasi, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan hukum yang berlaku.
- Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan.
Kiprah di PemiluÂ
Pada pemilu 2019, partai Garuda berada pada posisi dua terakhir perolehan suara terbanyak dengan 702.536 suara atau 0,50 persen dari suara sah nasional. Itu membuat partai ini gagal lolos ke Senayan. Pada DPRD Provinsi, partai ini berhasil mendapatkan dua kursi di DPRD Maluku Utara (1), dan DPR Papua (1). Dan ditingkat DPRD Kabupaten/Kota partai ini berhasil mendapatkan 33 kursi yang tersebar di wilayah Maluku-Papua.
Didirikan oleh Harmoko
Banyak orang tidak mengetahui bahwa Partai Garuda merupakan partai yang mengubah namanya. Semula partai ini bernama Partai Kerakyatan Nasional (PKN) yang didirikan pada 30 November 2007 oleh salah satu politikus berpengaruh di era Orde Baru sekaligus mantan Ketum Golkar, Harmoko.
Di PKN, Harmoko menjabat sebagai penasihat partai dan ketua umum dijabat oleh Soebiantoro Soemantoro. Â Partai ini semula direncanakan akan mengikuti Pemilu 2009, tetapi tidak lolos verifikasi administrasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Setelah gagal mengikuti pemilu 2009 partai ini langsung tidak terdengar lagi.
Hinggah pada 3 April 2015, PKN menggelar kongres perdana di Hotel Gren Alia, Cikini, Jakarta. Dalam kongres itu diputuskan pengubahan nama partai menjadi Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda) dengan begitu partai ini tidak perlu mengurus verifikasi dari kemenkumham lagi cukup melaporkan perubahan nama saja.
Dalam kongres itu juga terjadi perombakan Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga (AD/ART) partai. Kepengurusan Partai Garuda pun terbentuk dengan nyaris tidak ada pengurus PKN. Kepemimpinan partai diserahkan secara simbolik dari Soebiantoro Soemantoro kepada Ahmad Ridha Sabana. Harmoko sendiri tidak hadir dalam kongres ini karena sudah tidak memiliki ketertarikan dalam dunia politik. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H