Mohon tunggu...
Harrist Riansyah
Harrist Riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan Jurusan Ilmu Sejarah yang memiliki minat terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS: Gerakan Tarbiyah yang Menjadi Partai Politik

5 Desember 2023   08:31 Diperbarui: 8 Desember 2023   15:12 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DPRD Kabupaten/Kota

Tahun            Kursi (%)           Peringkat

2014           1062 (6,25%)                10

2019           1229 (7,08%)                 8

Dua Faksi dalam Partai

PKS yang merupakan salah satu partai islam terbesar di Indonesia memiliki persaingan internal partai. Persaingan itu melibatkan dua faksi partai yaitu faksi keadilan yang tokohnya seperti Sohibul Iman, Salim Segaf Al-Jufri, dan Hidayat Nur Wahid cenderung konservatif dan faksi Sejahtera seperti Anis Matta dan Fahri Hamzah (ketika masih di PKS) yang cenderung liberal.

Selain itu, menurut Harefa, dkk (2019) ada perbedaan lain antara faksi keadilan dan faksi Sejahtera. Pertama, faksi keadilan lebih memegang nilai partai islam yang mendepankan ukhuwah Islamiyah dan berkembang sesuai ajaran Islam. Sedangkan faksi sejahtera menginginkan bagaimana cara partai meraih kemenangan ditiap pemilu yang mempelopori gagasan PKS menjadi partai terbuka dan pluralitas. Perbedaan kedua, faksi keadilan memiliki pandangan tentang hidup secara sederhana sesuai dengan ajaran Islam, sementara itu faksi sejahtera memandang umat Islam tidak boleh kaya.   

Perselisihan kedua faksi ini dimulai saat pemilihan presiden 2004. Faksi Keadilan menginginkan PKS mendukung Amien Rais, sedangkan faksi sejahtera lebih ingin mendukung Wiranto. Masalah itu nantinya dapat diselesaikan oleh partai dan tidak menimbulkan konflik yang lebih besar. Namun maslaah kembali muncul pada 2016 yang mengakibatkan Fahri Hamzah dipecat dari PKS.

Masalah berlanjut pada Maret 2018 dengan munculnya dokumen yang berjudul "mewaspadai gerakan mengkudeta PKS". Dalam dokumen tersebut muncul istilah Osan dan Osin. Dimana Osin (orang sana) ditunjukkan kepada orang faksi keadilan dan Osan (orang sana) yang ditunjukkan kepada orang faksi sejahtera. Inti dalam dokumen ini perlu adanya pembersihan Osan dalam partai.     

Konflik semakin membesar setelah PKS melakukan perombakan struktur kepengurusan di beberapa DPW dengan alasan rotasi biasa. Para loyalis Anis Matta menganggap rotasi ini sebagai langkah pembersihan loyalis Anis yang merupakan faksi Sejahtera. Alhasil Anis Matta memutuskan keluar dari PKS dan mendirikan partai Gelora bersama Fahri Hamzah dan tokoh faksi sejahtera lain.

Tokoh Penting dan Terkenal di Partai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun