Mohon tunggu...
Harrist Riansyah
Harrist Riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan Jurusan Ilmu Sejarah yang memiliki minat terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Gelora: Partai Pecahan PKS

3 Desember 2023   14:13 Diperbarui: 3 Desember 2023   14:13 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) merupakan salah satu partai baru yang akan berkontestasi pada pemilu 2024 nanti. Latar belakang berdirinya partai ini bermula pada dua tokoh nasional, Anis Matta dan Fahri Hamzah mendirikan organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) pada 2017.  Dalam perkembangannya ormas ini berubah menjadi partai politik pada 28 Oktober 2019 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda. Partai ini resmi menjadi partai politik saat Kemenkumham mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bernomor M.HH-11.AH.11.01 pada 19 Mei 2020. 

Visi Misi

Sebagai sebuah partai politik, Partai Gelora memiliki beberapa visi-misi yang terdiri atas;

Visi: "Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, makmur dan menjadi bagian dari kepemimpinan dunia."

Misi:

  1. Membangun masyarakat yang religius dan berpengetahuan.
  2. Membangun pemerintahan efektif.
  3. Mengembangkan kekuatan pertahanan nasional.
  4. Menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang mengedepankan inovasi sains dan teknologi.
  5. Menumbuhkan dan memeratakan ekonomi dengan mewujudkan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
  6. Mendorong pembangunan yang menopang kelestarian lingkungan.
  7. Berperan aktif dalam kepemimpinan nasional dan internasional.

Pecahan PKS?

Banyak pihak yang berpendapat partai Gelora merupakan pecahan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Itu tidak terlepas dari banyaknya mantan kader PKS yang mendirikan partai ini. Banyaknya kader PKS bergabung dengan Partai Gelora terjadi karena konflik internal yang terjadi di PKS. Terutama pada dua faksi di partai yang tidak diakui. kedua faksi itu ialah faksi keadilan yang condong konservatif dan faksi sejahtera yang lebih moderat.   

Konflik memanas ketika Anis Matta diangkat menjadi Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang tersandung kasus korupsi.  Terpilihnya Anis nyatanya ditentang oleh beberapa elit PKS seperti pendiri partai, Yusuf Supendi yang mengatakan pengangkatan Anis sebagai Presiden PKS merupakan ilegal. Yusuf pun meminta KPU mencoret 494 caleg PKS pada pileg 2014. 

Tidak berhenti sampai disitu, konflik semakin membesar setelah PKS melakukan perombakan struktur kepengurusan di beberapa DPW dengan alasan rotasi biasa. Para loyalis Anis Matta menganggap rotasi ini sebagai langkah pembersihan loyalis Anis. Konflik terus berlanjut, Fahri Hamzah juga mengatakan ada upaya penghalangan Anis pada saat PKS mengadakan pemilihan capres/cawapres PKS untuk pemilu 2019.  Fahri Hamzah sendiri sudah dipecat dari PKS pada 2016 dengan alasan Fahri melakukan sejumlah pelanggaran.   

Tokoh Penting di Partai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun