Prabowo Subianto merupakan salah satu tokoh politik penting di Indonesia beberapa tahun terakhir. Kiprahnya yang selalu ikut serta dalam Pilpres dari 2009 hingga 2024 mendapat pujaan dan cercaan oleh masyarakat.
Dari yang memujinya karena tidak pernah menyerah dan yang mengkritiknya karena dianggap haus kekuasaan. Selain dikenal sebagai capres dan Menteri Pertahanan, Prabowo juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Di bawah kepemimpinan Prabowo, Gerindra menjelma menjadi partai besar dan selalu mampu menjadikan Ketumnya menjadi calon presiden selama tiga pilpres terakhir.
Latar Belakang
Dikutip dari gerindra.id, berdirinya partai ini diawali oleh obrolan Fadli Zon dan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo di Bandara Soekarno-Hatta tahun 2007.
Dalam obrolan itu kedua tokoh merasa khawatir dengan politik Indonesia saat itu yang dianggap jauh dari nilai-nilai demokrasi. Dari pertemuan itu muncul ide membentuk partai politik baru. Ide partai politik baru itu kemudian dibahas oleh Hashim dan orang-orang terdekat Prabowo. Saat itu Prabowo masih menjabat anggota Dewan Penasihat Partai Golkar.
Pembahasan pembentukan partai dilanjutkan pada pertemuan Desember 2007 di markas Institute for Policy Studies (IPS) di Bendungan Hilir, Jakarta. Pertemuan dilakukan disana mengingat Fadli Zon merupakan Direktur Eksekutif IPS. Pada Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, Haris Bobihoe, Sufmi Dasco Ahmad, Muchdi Pr, Widjono Hardjanto dan Prof Suhardi. Mereka membicarakan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai yang akan dibentuk. Pembahasan itu Fadli Zon sampai jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit selama dua minggu.
Dalam prosesnya nama Gerindra datang dari Hashim dan lambang kepala burung merupakan ide dar Prabowo. Pembentukan partai yang terbilang terdesak karena mendekati waktu pendaftaran untuk pemilu 2009.
Partai ini dideklarasikan pada 6 Februari 2008. Dalam deklarasi itu, tercantum visi, misi dan manifesto perjuangan partai, yaitu terwujudnya tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan makmur, serta beradab dan berketuhanan yang berlandaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Visi Misi
Dilansir dari gerindra.id, parpol ini memiliki sejumlah visi-misi sebagai berikut.
Visi:
Menjadi partai politik yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial dan tatanan politik negara yang melandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang senantiasa berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang budaya dan berdiri diatas kaki sendiri dalam bidang ekonomi.
Misi:
- Mempertahankan kedaulatan dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
- Mendorong pembangunan nasional yang menitikberatkan pada pembangunan ekonomi kerakyatan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan bagi seluruh warga bangsa dengan senantiasa berpegang teguh pada kemampuan sendiri.
- Membentuk tatanan sosial dan politik masyarakat yang kondusif untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dan kesejahteraan rakyat.
- Menegakkan supremasi hukum dengan mengedepankan azas praduga tak bersalah dan persamaan hak di hadapan hukum serta melindungi seluruh warga Negara Indonesia secara berkeadilan tanpa memandang suku, agama, ras dan/atau latar belakang golongan.
- Merebut kekuasaan pemerintahan secara konstitusional melalui Pemilu Legislatif , Pemilu Presiden dan Pemilu Kepala Daerah untuk menciptakan lapisan kepemimpinan nasional yang kuat dan bersih disetiap tingkat pemerintahan.
Kiprah di Pemilu
Meski terbilang partai baru dibandingkan partai besar lain, tetapi Gerindra berhasil menjelma menjadi partai besar dalam dua kali gelaran pemilu. Pada pemilu 2009, Gerindra berada diperingkat kedelapan suara terbanyak dengan 4,6 juta suara.
Pada pemilu 2014 suara Gerindra melonjok 10 juta suara menjadi 14,7 juta suara dan berhasil diperingkat ketiga. Pada pemilu 2019 suara partai ini meningkat menjadi 17,5 juta suara dan terbesar kedua hanya kalah dari PDIP. Hasil serupa juga diraih ditingkat DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Untuk detailnya dapat dilihat uraian dibawah ini.
DPR RI
Tahun Suara (%) Kursi (%) Peringkat
2009 4.642.795 (4,46%) 26 (4,64%) 8
2014 14.750.043 (11,81%) 73 (13,04%) 3
2019 17.594.839 (12,57%) 78 (13,59%) 2
DPRD Provinsi
Tahun Kursi (%) Peringkat
2014 237 (11,22%) 4
2019 288 (12,9%) 3
DPRD Kabupaten/Kota
Tahun Kursi (%) Peringkat
2014 1849 (10,89%) 4
2019 1970 (11,36%) 3
Tokoh Besar di Partai
Partai Gerindra sebagai merupakan partai tiga besar di parlemen tentu memiliki banyak kader-kader yang terkenal dan mumpuni yang membuat partai ini selalu meningkatkan setiap gelaran pemilu. Berikut beberapa diantara.
- Prabowo Subianto (Mantan Panglima Kostrad)
- Hashim Djojohadikusumo (Pengusaha)
- Fadli Zon (Politikus)
- Dedi Mulyadi (Politikus)
- Ahmad Muzani (Pengusaha)
- Mochamad Iriawan (Mantan Ketum PSSI)
- Habiburkhman (Politikus)
- Andre Rosiade (Politikus)
- Ahmad Dhani (Musisi)
- Taufik Hidayat (Mantan Atlit)
- Jamal Mirdad (Penyanyi)
- Melly Goeslaw (Penyanyi)
- Rachel Maryam (Artis)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI