Mohon tunggu...
Harrist Riansyah
Harrist Riansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Lulusan Jurusan Ilmu Sejarah yang memiliki minat terhadap isu sosial, ekonomi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Masih Relevankah Belajar Bahasa Asing?

16 November 2023   12:15 Diperbarui: 16 November 2023   12:27 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu ini akan menjadi tantangan besar bagi manusia karena mau sehebat apapun kita lakukan untuk mempelajari bahasa asing, teknologi akan tetap jauh lebih cepat dan akurat. Dan itu membuat usaha yang dilakukan untuk mempelajari bahasa asing menjadi tidak relevan dan tidak berguna di masa depan.     

Sebagai Penunjang bukan Utama

Dengan perkembangan teknologi yang kian menggantikan peran manusia seharusnya menjadi kesempatan mengoreksi diri sebagian banyak orang yang menganggap mempelajari bahasa asing merupakan hal utama. 

Berdasarkan pengalaman penulis sendiri pernah mengalami hal seperti ini ketika mencoba komplain kepada call center salah satu merek laptop terkenal di Indonesia. 

Kebetulan call center tersebut mengharuskan pelanggan menggunakan bahasa inggris yang digunakan. Tetapi bukannya mampu menyelesaikan masalah justru call center tersebut tidak mampu menyelesaiakan permasalahan yang saya hadapi. dan justru memberikan instruksi yang sama berulang-ulang meski sudah diberitahu tidak berhasil. Alhasil saya harus datang ke toko elektronik lain untuk men-service laptop yang rusak. 

Kemudian saya juga sering bingung setiap melihat pemberitaan yang dilakukan televisi luar meliput ke negara lain seperti Indonesia sering menggunakan dubbing narasumber mereka. Padahal tidak semua narasumber mereka tidak bisa bahasa internasional seperti Inggris. ada pakar-pakar yang menggunakan bahasa inggris, tetapi ucapan mereka tetap didubbing oleh televisi asing tersebut. 

Dari kedua peristiwa itu saya mulai mempertanyakan kegunaan bahasa inggris tidak serta merta membantu seseorang dengan pekerjaannya. Kita masih perlu mempelajari ilmu atau soft skill lain yang menunjang dan meningkatkan jenjang karir kita. karena bila hanya ketergantungan dengan menguasai bahasa asing misalnya dengan bahasa inggris, apa bedanya kita dengan orang-orang pengangguran di Inggris dan Amerika Serikat? Padahal dari segi bahasa inggris mereka jauh lebih baik daripada bangsa lain, tetapi masih belum mampu mendapatkan pekerjaan. 

Alangkah baiknya, dalam mempelajari bahasa asing dijadikan sebagai penunjang bukan menjadi keahlian utama. karena mau bagaimana pun keahlian kita berbahasa asing akan tetap kalah dengan mereka yang asal bahasa tersebut dan mesin yang terus berkembang dan makin akurat yang seiring waktu bisa menyaingi orang asli (native speaker) sendiri. 

Dengan menjadikan bahasa asing sebagai penunjang membuat kita tidak serta merta ketergantungan hanya pada keahlian berbahasa tetapi mempermudah kita dibeberapa kesempatan seperti bertemu klien yang berasal dari luar negeri. 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun