Di kerajaan-kerejaan raja dan pengeran-pangeran utama memiliki hak untuk memilih Uskup dan Kepala Biarawan, mereka pun menjadi sering memilih para saudara atau kerabat dekatnya untuk duduk dijabatann itu.  Mereka menuntut foi dan hommage dari yang terpilih untuk memegang jabatan tertentu. Di tingkat yang lebih rendah, para pendiri gereja lokal menerima penghasilan dari lembaga tersebut dan hanya sebagian kecil saja dari penghasilan itu yang dibagikan kepada kepala paroki yang mereka angkat sendiri. Yang membuat moralitas dikalangan para seorang rohaniawan pun menjadi sangat rendah mengingat kebanyakan dari mereka diangkat berdasarkan kepentingan para penguasa.  Para petugas Gereja juga kadang-kadang para biarawan menjalani hidup seperti orang biasa. Tidak jarang dijumpai pastor yang kawin atau hidup bersama seorang perempuan di luar nikah, uskup yang merampas harta orang, kepala biara yang pergi berperang.
Padahal, di dalam lingkungan Gereja feodal ini pula muncul kekuatan-kekuatan pembaruan seperti yang diamati Raoul Glaber pada sekitar tahun 1000. Total ada tiga gerakan besar yang telah berpengaruh besar dalam reformasi Gereja. Dua diantaranya berada di Kerajaan Prancis. Bermula sejak abad ke-10 terjadi reformasi kehidupan biara di Cluny (daerah Bourgogne), dengan dua ciri utama: kemandirian penuh yang lepas dari kekuasaan lokal, baik sekuler maupun agamawi, karena Cluny hanya berada di bawah wewenang Roma; kedua, menonjolkan kembali kemuliaan doa dan upacara liturgis yang merupakan fungsi utama para biarawan. Reformasi Cluny ini mengalami sukses luar biasa, dan menghasilkan pembentukan ordo biarawan pertama dalam sejarah Barat. Baru pada abad ke-12, ciri-ciri reformasi pada gereja di kerajaan Prancis terlihat sangat jelas.
Sumber:
Brown, E. A. (2019, Desember 13). Feudalism. (Encyclopdia Britannica, inc.) Dipetik April 2, 2020, dari Encyclopdia Britannica: https://www.britannica.com/topic/feudalism
Carpentier, J., & Lebrun, F. (2011). Sejarah Prancis: Dari Zaman Prasejarah Hingga Akhir Abad ke-20. (A. A. Harapan, & T. Pasuhuk, Penyunt.) Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Wallerstein, I. (1974). The Modern World-System I. London: Academic Press, Inc.